Semangka Desa Tatede Sumbawa Mulai Dikirim ke Jawa Timur
Mataram (NTBSatu) – Sektor pertanian menjadi salah satu sektor potensial di Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Salah satu komoditas unggulannya adalah semangka.
“Namun ada juga padi dan jagung yang ditanam masyarakat Desa Tatede,” kata Kepala Desa Tatede, Subadri kepada NTBSatu, Jumat, 7 November 2025.
Subadri mengatakan, semangka hasil panen masyarakat Desa Tatede sudah mulai diperjualbelikan lintas daerah. “Semangka di Desa Tatede mulai dikirim ke Jawa Timur,” ujarnya.
Dalam setahun, masyarakat Desa Tatede bisa panen semangka hingga dua kali. Hal ini karena waktu tanamnya hanya kurang lebih dua bulan.
“Mereka bisa panen dua kali setahun. Mereka menjualnya dengan harga Rp3.200 hingga Rp4.000 per kilogram,” ujarnya.
Sebagai informasi, hampir keseluruhan masyarakat Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa berprofesi sebagai petani.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Desa Tatede. Sektor ini juga menjadi penopang pendapatan masyarakat sekitar.
“Hampir 90 persen masyarakat Desa Tatede profesinya petani. Dari situ sumber pendapatan utama mereka,” kata Sudadri.
Tanggapan Pemprov NTB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan sejumlah sektor lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, setiap sektor memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk pada skala desa.
Dalam RPJMD pemerintah daerah telah menetapkan arah pemgembangan sektor-sektor potensial melalui program unggulan agromaritim, yang fokusnya untuk membentuk ekosistem industri agromaritim dari hulu ke hilir. Prioritas dukungan untuk menguatkan swasemenda pangan, serta hilirisasi dan industri pengolahan.
“Sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita. Pemerintah terus memberikan dukungan, misal pada sektor pertanian, seperti mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen,” ujarnya.
Langkah ini, lanjut Iswandi, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.
“Masing-masing daerah, tentu memiliki potensi pada sektor yang berbeda-beda. Itu yang akan kita upayakan untuk terus dikembangkan,” ujarnya.
Tanggapan Pemkab Sumbawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, terus memperkuat langkah pembangunan daerah dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang beragam. Sektor-sektor seperti pertanian, kelautan, peternakan, dan perkebunan menjadi fokus utama pengembangan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedi Heriwibowo menjelaskan, Sumbawa memiliki dua kelompok besar sumber daya alam, yaitu sumber daya tidak terbarukan seperti tambang dan mineral, serta sumber daya terbarukan seperti pertanian dan kelautan.
Pemerintah daerah, lanjut Dedi, terus berupaya mengarahkan transformasi ekonomi menuju sektor yang bersifat berkelanjutan.
“Sektor pertanian dan kelautan disebut sebagai pilar utama, karena keduanya mampu menopang kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang,” kata Dedi kepada NTBSatu.
Selain itu, sektor perkebunan juga tumbuh pesat. Kopi Sumbawa menyumbang lebih dari 42 persen produksi kopi NTB, sedangkan komoditas bawang merah terus meningkat dengan kontribusi 13,83 persen. (*)



