Tiga Pemain Belanda Ungkap Kekecewaan Selama Berkarier di Liga Indonesia
						Mataram (NTBSatu) – Sejumlah pesepak bola asal Belanda pernah mencoba peruntungan di Liga Indonesia dengan harapan meraih kesuksesan, namun tidak semua mendapatkan pengalaman manis selama berkarier di Tanah Air.
Beberapa di antaranya bahkan merasa kecewa dan menyesal setelah menghadapi berbagai kendala dalam dunia sepakbola nasional.
Melansir Viva.co.id, Kevin van Kippersluis, Sylvano Comvalius, dan Anco Jansen menjadi tiga pesepak bola Belanda yang secara terbuka mengungkapkan pengalaman kurang menyenangkan mereka selama bermain di Indonesia.
Daftar Pemain Belanda yang Mengungkap Kekecewaan
1. Kevin van Kippersluis
Kevin van Kippersluis sempat bergabung dengan Persib Bandung selama enam bulan pada paruh kedua Liga 1 2018. Sebelum datang ke Indonesia, Kippersluis dikenal sebagai penyerang tajam di kasta kedua Liga Belanda dengan catatan 169 penampilan, 36 gol, dan 22 assist.
Namun, penampilannya bersama Maung Bandung tidak sesuai ekspektasi karena hanya mencetak dua gol dan satu assist dari 15 pertandingan. Setelah itu, kariernya menurun dan kini ia bermain untuk klub amatir HSV Wasmeer.
Dalam wawancara dengan media Belanda Voetbal Internasional, ia menyampaikan, “Saya merindukan sepakbola Belanda. Kehidupan saya bagus di Indonesia, tapi tidak dalam urusan sepakbola. Di Belanda permainan lebih ke arah taktikal, di Indonesia tidak”.
2. Sylvano Comvalius
Nama Sylvano Comvalius sempat mencuri perhatian publik Indonesia setelah tampil luar biasa bersama Bali United pada musim 2017. Striker dengan tinggi 192 sentimeter itu mencetak 37 gol dan meraih gelar top skor Liga 1.
Namun, ia kecewa setelah Bali United gagal menjadi juara karena keputusan operator liga yang memberi kemenangan 3-0 kepada Bhayangkara FC atas Mitra Kukar.
“Jadi, selamat datang di sirkus. Siapa yang ingin melihat keajaiban? Apa pun yang terjadi, kita harus bangga pada musim ini,” tulis Comvalius di akun Instagram-nya saat itu.
Setelah meninggalkan Indonesia, ia melanjutkan karier ke Thailand dan Malaysia, lalu kembali memperkuat Arema FC serta Persipura Jayapura.
3. Anco Jansen
Anco Jansen yang bermain untuk PSM Makassar pada Liga 1 2021–2022 juga menyuarakan kekecewaan terhadap sepakbola Indonesia, terutama soal fasilitas dan infrastruktur yang minim.
Ia mencatat lima gol dan satu assist dalam 22 pertandingan bersama Juku Eja, namun meninggalkan kesan negatif terhadap kondisi sepakbola nasional.
“Saya main di sana saat pandemi. Indonesia negara sangat miskin, tapi semua punya smartphone dan Instagram sangat populer di sana,” ujar Jansen dalam podcast Voetbalpraat.
Ia menilai fasilitas, akademi, dan pelatih masih terbatas, sementara popularitas pemain lebih diutamakan dibanding prestasi.
“Fasilitas, akademi, pelatih di sana terbatas. Itu cukup menjelaskan. Para pemain naturalisasi mendapat jutaan pengikut dan menjadi menarik perhatian. Tapi, sepakbola di Indonesia sebenarnya tidak ada apa-apanya,” tutupnya. (*)
				
					
  


