Warganet Geram Istri Kades Rengasjajar Pamer Uang, Serukan Audit Dana Desa
Mataram (NTBSatu) – Video Istri Kepala Desa (Kades) Rengasjajar, Rusli yang memperlihatkan uang tunai segepok di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memicu kemarahan publik.
Tayangan berdurasi singkat tersebut menampilkan perempuan itu tengah makan di restoran, sambil memamerkan uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu di atas meja. Unggahan tersebut menyebar luas di media sosial dan menimbulkan gelombang reaksi dari warganet.
Melansir TikTok @inilah.com, video tersebut berkaitan dengan penutupan tambang di wilayah Cigudeg. Publik menilai, pamer uang tersebut sebagai simbol kesenjangan dan ketidakpekaan sosial di tengah masyarakat yang terdampak penutupan tambang.
Reaksi keras pun bermunculan. Banyak warganet menilai, tindakan itu memperlihatkan kesombongan dan ketidakhati-hatian sebagai istri pejabat publik. Mereka menilai, perilaku pamer harta sering berakhir dengan permintaan maaf setelah mendapat kecaman.
“Padahal sudah banyak contoh, pamer sama saja buka aib sendiri dan berakhir minta maaf atau di sel,” komentar akun @duniakulinersamarinda.
Selain menyoroti sikap pamer, beberapa warganet juga menilai keluarga Kades Rengasjajar hidup terlalu berlebihan. Mereka menuding, sang Kades terlalu cepat menikmati jabatan dengan menunjukkan gaya hidup mewah.
“Baru jadi Kades sudah sombong pamer duit segitu,” tulis akun @raffa2126.
Tak berhenti di situ, muncul gelombang komentar yang menuntut transparansi dana desa. Publik mulai mempertanyakan, sumber uang yang dipamerkan istri Kades tersebut dan mendesak pihak berwenang menelusuri keuangan desa.
“Tolong pak Dedi, audit desa Rengasjajar dari 2014–2025 kemana dana desa itu. Karena kepala desanya itu-itu saja, setiap pemilihan kepala desa pasti rakyat di sogok Rp500 ribu hingga Rp1 juta,” ujar akun @kumahaisuk09.
Sebut Video Lama dan Tidak Berkaitan Penutupan Tambang
Menanggapi kegaduhan tersebut, Camat Cigudeg, Ade Zulfahmi memberikan klarifikasi. Ia menyampaikan, Kades Rengasjajar sudah memberikan penjelasan mengenai asal video tersebut.
“Sudah klarifikasi, jadi itu video bulan Juli sebelum penutupan tambang. Jadi ada yang upload seolah-olah sekarang,” ucap Ade, mengutip detik.com, Sabtu, 1 November 2025.
Ade juga menjelaskan, Kades mengakui video itu berasal dari Story WhatsApp milik istrinya dan bukan video baru. “Kemarin sore pas saya telepon belum seviral ini. Dia menyampaikan video SW (Story WhatsApp) ada yang nerbitin sekarang,” tuturnya.
Camat menegaskan, rekaman itu tidak memiliki hubungan dengan kebijakan penutupan tambang yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Tidak ada kaitan dengan penutupan tambang,” tegasnya. (*)



