OJK Kawal Ketat Seleksi 8 Calon Direksi Bank NTB Syariah

Calon direktur utama hanya mencantumkan satu nama, yaitu Nazaruddin, yang bukan sosok baru di industri perbankan nasional. Ia memiliki pengalaman panjang, termasuk sebagai Komisaris Bank Syariah Indonesia (2024–2025), Regional CEO BRI Wilayah Jakarta (2022–2024), serta Wakil Pemimpin Wilayah BRI (2020–2022).
Untuk posisi direktur kepatuhan dan manajemen risiko, terdapat dua kandidat. Ferry Ardiansyah, yang kini menjabat SEVP Group Manajemen Risiko di PT Bank DKI, sebelumnya pernah menempati sejumlah posisi strategis di BSI dan BRI Syariah. Sementara itu, Ajar Susanto Broto memiliki pengalaman di Badan Pengelola Keuangan Haji serta berbagai bank syariah nasional.
Calon direktur dana dan jasa juga diisi dua nama. Adhi Susantio, General Manager Divisi Treasury Bank NTB Syariah, berpengalaman panjang di lembaga tersebut dan di BNI. Adapun Wachjono, saat ini menjabat Regional CEO Bank Syariah Indonesia, dengan rekam jejak lebih dari dua dekade di dunia perbankan.
Untuk direktur pembiayaan, terdapat Agus Suhendro, Direktur PT Bank KB Bukopin Syariah dengan spesialisasi di sektor komersial dan gadai. Serta Suryo Kuncoro, seorang profesional investor sekaligus Ketua Asbisindo Institute, yang sebelumnya berkarier di BSI, Bank Mandiri, dan Bank Bumi Daya.
Terakhir, posisi direktur keuangan dan operasional diisi oleh Joni Haryanto, SVP di Direktorat Retail Banking BSI, dengan pengalaman panjang di LPEI dan Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.
Fokus Perbaikan Kinerja
Rudi optimistis, jika proses seleksi berjalan lancar dan OJK segera mengumumkan hasil fit and proper test, Bank NTB Syariah bisa kembali fokus mengejar target kinerja yang sempat tertunda. Ia menilai, kehadiran pengurus baru akan memberi energi segar bagi manajemen.
“Kehadiran pengurus definitif sangat penting untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah daerah ini,” ujarnya.
Rudi juga menjelaskan, OJK Pusat akan mengawal ketat setiap tahapan fit and proper test. Proses ini tidak hanya menilai kemampuan teknis calon pengurus, tetapi juga integritas, rekam jejak, serta komitmen untuk memperkuat tata kelola perbankan syariah di NTB.
“Kalau semua lancar, akhir Oktober Bank NTB Syariah sudah punya manajemen baru yang kuat dan siap bekerja,” tambahnya. (*)