Jalan Tol Senilai Rp71 Triliun di Jawa Tengah Ini Disebut Bisa Pangkas Perjalanan Sampai 3 Jam

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah terus mendorong transformasi infrastruktur di Jawa Tengah melalui pembangunan Jalan Tol Pejagan–Cilacap yang menelan biaya fantastis hingga Rp75,81 triliun.
Proyek ini menjadi jalan tol terpanjang di provinsi tersebut dengan total panjang 141,8 kilometer. Harapannya, mampu memangkas waktu perjalanan dari lima jam menjadi hanya dua jam. Artinya waktu perjalanan dipangkas menjadi tiga jam.
Menurut sistem informasi PUPR (siprabu.pu.go.id), tol strategis ini akan membentang dari Pejagan di Kabupaten Brebes hingga Cilacap. Berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Pembangunan jalan tol ini ditujukan untuk membuka konektivitas kawasan selatan Jawa Tengah yang selama ini dikenal tertinggal dalam akses infrastruktur.
Minimnya jalur tol dan sempitnya jalan nasional di wilayah selatan selama ini menyulitkan aktivitas ekonomi dan pergerakan logistik. Pemerintah menilai keberadaan Tol Pejagan–Cilacap akan mempercepat arus barang dan jasa, sekaligus memicu pertumbuhan wilayah yang sebelumnya kurang terjamah pembangunan.
Dari total kebutuhan dana, sebanyak Rp43,53 triliun difokuskan untuk pekerjaan konstruksi. Proyek ini masuk dalam skema jaringan logistik nasional dan dirancang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya.
Melintasi berbagai kabupaten
Jalur tol ini akan melintasi berbagai kabupaten penting seperti Brebes, Tegal, Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap. Jalan tol ini terkoneksi langsung dengan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, yang digadang-gadang akan menjadi pusat transportasi udara regional.
Sinergi antara jalan tol dan bandara diproyeksikan mempercepat distribusi logistik. Sekaligus mendukung sektor bisnis, pariwisata, dan mobilitas masyarakat di kawasan selatan Jawa Tengah.
Untuk menunjang kelancaran lalu lintas, proyek ini akan dilengkapi delapan gerbang tol yang terbangun di titik strategis. Lokasinya meliputi Dukuhwaru, Lebaksiu, dan Margasari di Kabupaten Tegal; Bumiayu di Brebes; serta Ajibarang, Purwokerto, Wangon, dan Purbalingga di wilayah Banyumas.
Tol ini juga mengadopsi teknologi modern seperti beton fiber reinforced concrete (FRC), yang tahan panas dan banyak terpakai dalam proyek kelas dunia.
Mengutip AyoBandung, Sebagai penopang utama mobilitas antarwilayah, proyek Tol Pejagan–Cilacap akan memiliki tiga junction utama. Junction pertama dibangun di kawasan Pejagan–Brebes, menjadi titik temu kendaraan dari arah Jakarta dan Semarang.
Junction kedua berada di Ajibarang, Banyumas, yang mempercepat akses ke wilayah timur Cilacap dan sekitarnya. Sementara junction ketiga dibangun di Cilacap untuk membuka konektivitas ke Kebumen, Purworejo, hingga Yogyakarta dan Tasikmalaya.
Tol ini diyakini akan memberikan dampak langsung bagi warga di wilayah selatan Jawa Tengah. Dengan akses lebih cepat, masyarakat Cilacap, misalnya, bisa menempuh perjalanan ke pantai utara tanpa harus menghadapi rute berliku dan macet.
Tak hanya itu, sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi lokal diperkirakan akan tumbuh lebih cepat seiring tersedianya jalur transportasi yang andal dan efisien.
Pemerintah menargetkan proyek ini menjadi pengubah permainan bagi pembangunan di wilayah selatan Jawa Tengah.
Dengan konektivitas yang semakin luas dan waktu tempuh yang lebih singkat, Tol Pejagan–Cilacap digadang-gadang menjadi tulang punggung baru perekonomian kawasan. (*)