Sejarah dan Budaya

Sejarah Tradisi Pacu Jalur Indonesia, Jadi Tren Aura Farming yang Mendunia

Jakarta (NTBSatu) – Tradisi Pacu Jalur mencuri perhatian publik dan trending topic bocah penari yang beraksi di ujung kapal.

Tren Pacu Jalur mulai viral, ketika para pemain di klub bola Paris Saint Germain (PSG) melakukan selebrasi dengan gerakan yang mirip dengan gerakan penari pacu jalur.

Tak hanya pemain PSG, maskot AC Milan juga memperlihatkan gerakan bocah penari dalam tradisi pacu jalur.

Tradisi Pacu Jalur dalam tren aura farming menjadi kebanggaan sendiri bagi Indonesia, karena menjadi salah satu budaya yang dunia kenal. Namun, beredar rumor jika negara tetangga mengklaim jika pacu jalur merupakan budaya asli milik negara mereka.

IKLAN

Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Pacu Jalur adalah lomba balap perahu tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, Indonesia. 

Pacu jalur yang artinya, “pacu” berarti balapan, dan “jalur” adalah perahu kayu panjang. Perahu yang digunakan dalam lomba pacu jalur panjangnya sekitar 25 hingga 40 meter. 

Sebagai pengayuh adalah 40 sampai 60 orang pendayung. Uniknya, dari sekian orang yang berada di atas perahu, selain pendayung juga ada penabuh gendang dan pemberi komando.

IKLAN

Sejarah Pacu Jalur

Sejarah Pacu Jalur berawal sekitar abad ke-17. Saat itu jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, daerah di sepanjang Sungai Kuantan. 

Jalur sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu. Selain itu, untuk mengangkut sekitar 40 hingga 60 orang.

Sampai akhirnya, jalur berkembang menjadi alat transportasi para bangsawan. Hal ini membuat jalur tidak hanya sekedar alat transportasi, melainkan menjadi kendaraandengan ukiran kepala ular, buaya, atau harimau yang menaikkan nilai jalur.

IKLAN

Di zaman penjajahan Belanda, tradisi ini untuk memperingati Hari Kemerdekaan Belanda pada 31 Agustus setiap tahunnya. Ketika Indonesia merdeka, pacu jalur untuk memperingati kemerdekaan RI.

Kini, Pacu Jalur tidak lagi menjadi alat transportasi, namun berubah menjadi pertunjukan budaya. Lomba Pacu Jalur terselenggara hampir setiap tahunnya di Kuantan Singingi.

Aura Farming

Sementara itu, istilah aura farming adalah istilah atau slang kekinian dan sering di media sosial. Istilah ini menggambarkan tindakan atau aspek tertentu pada seseorang yang bisa membangun aura tersendiri.

Meski menggunakan kata ‘farming’ tapi aura farming tidak berhubungan dengan pertanian. Farming di sini lebih dikaitkan dengan proses mengembangkan diri hingga jadi versi paling keren, sehingga aura pun terpancar.

Tradisi Pacu Jalur yang kini mendunia pun mendatangkan konsekuensi baru bagi Pemerintah Provinsi Riau.

Gubernur Riau, Abdul Wahid memastikan segala aspek harus dikerahkan untuk menyukseskan gelaran di Tepian Narosa, Taluk Kuantan ini.

“Saya ingin momen pacu jalur kali ini dapat dilaksanakan dengan apik. Saya minta semua menyiapkan dengan sebaik-baiknya agar wisatawan yang datang kembali lagi ke Riau,” kata Wahid. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button