BERITA NASIONALBREAKING NEWS

4 Bandara di NTT Ditutup Buntut Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

Jakarta (NTBSatu) – Sebanyak empat bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa ditutup operasionalnya untuk sementara waktu, Senin, 7 Juli 2025 malam.

Penutupan keempat bandara tersebut akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Adapun empat bandara yang mengalami penutupan, yakni Bandara Wunopito di Lewoleba Kabupaten Lembata. Lalu, Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere Kabupaten Sikka.

Selanjutnya, Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, dan Bandara Sales Lega di Ruteng Kabupaten Manggarai.

Pelaksana Tugas (Plt) Jenderal Manajer Airnav Cabang Kupang, Frisdian Noor Hayati mengatakan, sebelumnya ada tiga bandara yang mengalami penutupan. Ketiganya yakni, Bandara Wunopito di Lewoleba, Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, dan Bandara Internasional Komodi di Labuhan Bajo.

IKLAN

Namun pada Senin malam, ada tambahan lagi satu bandara yakni Bandara Sales Lega di Ruteng, Manggarai. Penutupan dampak imbas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.

“Iya ada empat bandara yang sudah ditutup, karena debu vulkanik,” kata Frisdian dikutip dari CNN Indonesia, Selasa, 8 Juli 2025.

Ia menjelaskan, penutupan operasional empat bandara di NTT tersebut berdasarkan pemberitahuan atau NOTAMN oleh Pusat Informasi Aeronautika (PIA) Denpasar. Karena dari hasil paper test terdapat abu vulkanik di landasan empat bandara tersebut.

IKLAN

“Keempat bandara tersebut dari hasil paper test positif VA (Vulkanik Ash),” ujarnya.

Sementara itu Kepala Unit Penyelenggara Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Partahian Panjaitan menyampaikan, penutupan sementara sesuai dengan NOTAMN Aerodrom Closed Nomor C0894.

“NOTAMN mulai tanggal 7 Juli 2025 sampai dengan 8 Juli 2025 pukul 06.00 WITA,” kata Partahian melalui pesan tertulis.

IKLAN

Ia menjelaskan, penyebab penutupan ini akibat jalur penerbangan dan atau area pendekatan bandara terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Kembali Meletus

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT meletus dengan semburan abu vulkanik setinggi 18 kilometer. Letusan tersebut terjadi pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 11.05 wita.

Letusan tersebut juga disertai bahan lontaran berupa pasir dan kerikil, yang mengakibatkan beberapa desa diselimuti hujan pasir dan kerikil. Selain itu, dentuman besar dan lontaran awan panas sejauh lima kilometer dari pusat letusan.

Gunung yang kini berstatus siaga atau level IV dengan tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut itu kembali meletus pada Senin malam pukul 19.32 Wita. Dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 13 kilometer.

Pada letusan Senin malam, terdapat dentuman dahsyat hingga membuat warga panik. Serta, juga terjadi hujan abu di beberapa desa seperti Pululera, Bora dan Bora Kedang Kecamatan Wulanggitang. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button