Jakarta (NTBSatu) – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah memaparkan gagasan penyediaan hunian layak, terjangkau, dan dekat dengan lokasi kerja bagi pekerja.
Gagasan tersebut ia sampaikan saat berdialog dengan para pekerja di Pabrik Kabel Extrana Cable, Cikande, Banten, Rabu, 18 Juni 2025.
“Banyak dari teman-teman pekerja yang harus menempuh jarak cukup jauh setiap hari. Ini tidak ideal dan menjadi dasar kenapa kita ingin menghadirkan solusi,” ujar Wamen Fahri.
Fahri Hamzah menekankan, pentingnya penyediaan rumah pekerja dengan skema baru yang tidak hanya menekankan aspek murah. Tetapi juga, kekuatan material dan kelayakan huni.
Salah satu inovasi adalah penggunaan bata interlock produksi Semen Indonesia melalui Semen Padang. Menurutnya, lebih kuat dan efisien daripada material konvensional seperti bata merah.
“Rumah pekerja sering dicap seadanya. Padahal, kita bisa hadirkan rumah yang kokoh dan layak huni dengan biaya tetap terjangkau. Produk interlock ini salah satu solusi lokal yang bisa jadi andalan nasional,” jelas Wamen Fahri.
Dalam skema ini, pemerintah mendorong sinergi antara BUMN seperti BTN sebagai lembaga pembiayaan. Kemudian, produsen material seperti Semen Indonesia, pengembang, dan pemilik lahan lokal.
“Bahkan, tanah milik masyarakat yang tidak terlalu jauh dari kawasan industri akan dipertimbangkan untuk lokasi pembangunan,” ungkap Fahri.
Lebih lanjut, Wamen Fahri memaparkan, solusi perumahan pekerja harus menyesuaikan dengan konteks lokal, termasuk pendapatan minimum dan biaya hidup wilayah.
“Kami menekankan pentingnya skema pembiayaan khusus lokal yang tidak harus bergantung pada antrian panjang program nasional, seperti FLPP (red: Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan),” pungkasnya. (*)