Mataram (NTBSatu) – Mujitahid, seorang peternak sapi asal Gubuk Mamben, Sekarbela, Kota Mataram, tak menyagka sapi miliknya bernama Alex menjadi hewan kurban Presiden, Prabowo Subianto.
“Ini pertama kali mendapat pesanan sapi langsung dari Presiden Prabowo. Saya sangat gembira. Alhamdulillah,” ujarnya, Senin, 26 Mei 2025.
Sebelum dinyatakan layak sebagai hewan kurban Presiden, sapi milik Mujitahid telah melalui pemeriksaan ketat petugas Dinas Pertanian. Hasilnya, Alex, sang sapi sehat dan memenuhi standar.
Mujitahid bercerita, sapi Bali berbobot 669 kilogram itu ia jual seharga Rp55 juta, belum termasuk pajak.
Ia telah memilihara Alex sejak satu tahun lalu bersama adiknya, Hilmaen yang setiap hari bertugas mencari rumput sebagai pakan ternak.
Setelah resmi menjadi sapi kurban Presiden, Mujitahid bersama adiknya memperketat perawatan terhadap Alex. Ia memberikan rumput gajah secara rutin tiga kali sehari, siang, sore, dan malam, serta tambahan vitamin dari dinas.
“Selain itu, vaksinasi dua kali sebulan untuk menjaga kondisi sapi tetap prima hingga waktu pemotongan,” tambahnya.
Adapun sapi kurban Presiden Prabowo ini rencananya akan dipotong pada 6 Juni 2025. Kemudian, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana akan menyalurkan dagingnya ke Masjid Nurul Yakin, Bertais, Kecamatan Sandubaya,
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Mataram, Amir Wisuda membenarkan sapi kurban Presiden Prabowo tersebut dari peternak lokal di Sekarbela.
“Sapi kurban Presiden itu sudah dibayar dan masih dititip di peternak sampai hari H pemotongan hewan kurban,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tahun ini merupakan kali pertama Kota Mataram mendapat sapi kurban langsung dari Presiden.
Selain untuk berbagi, program ini juga bertujuan untuk mendorong kesejahteraan peternak lokal. Karena itu, setiap sapi harus berasal dari wilayah masing-masing.
Untuk itu, Presiden Prabowo memberikan satu sapi untuk tiap kabupaten/kota di Indonesia, termasuk satu tambahan untuk tingkat provinsi.
“Artinya NTB yang punya 10 kabupaten/kota, mendapatkan 11 ekor sapi kurban dari Presiden,” tukas Amir. (*)