Mataram (NTB Satu) – Aset perbankan di Provinsi NTB mengalami pertumbuhan yang cukup bagus, dari tahun 2021 ke 2022. Total aset perbankan sudah mencapai Rp65,63 triliun per April 2022.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Rico Rinaldi mengatakan, pada April 2021 lalu, aset perbankan di NTB sebesar 63 triliunan.
“Year On Year (April 2021 ke April 2022), aset perbankan di NTB tumbuh 2,8 persen. Kalau dari Januari 2022 sampai April 2022, aset perbankan tumbuh sebesar 4,2 persen. tumbuhnya lebih tinggi tahun ini,” jelas Rico.
Dari jumlah aset ini, sebesar Rp56,9 triliun, dikucurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat. “Sebagian besar aset perbankan ini untuk penyaluran kredit lagi,” imbuhnya.
Lanjut Rico, jika melihat pertumbuhan aset perbankan ini, menurutnya, kegiatan ekonomi sudah berjalan cukup bagus di NTB. Berdasarkan sebaran kredit, mendominasi adalah modal kerja sebesar 23,056 persen, kemudian investasi sebesar 8,839 persen, lalu komsumsi sebesar 25,013 persen.
Lima sektor tertinggi untuk alokasi penyaluran kredit perbankan ini, kata Rico, terbesar kepada penerima kredit bukan lapangan usaha sebesar Rp25,013 triliun.
Disusul pertambangan dan penggalian Rp11,194 triliun. Perdagangan besar dan eceran Rp11,150 triliun. Pertanian, perburuan dan kehutanan Rp4,108 triliun. Kemudian penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp1,246 triliun.
Ditambahkan Rico, top lima kabupaten/kota terbesar penyaluran kredit perbankan diantaranya, tertinggi Kota Mataram sebesar Rp35,789 triliun. Disusul Kabupaten Sumbawa Rp5,216 triliun, kemudian Kota Bima Rp4,206 triliun, Kabupaten Lombok Timur Rp3,615 triliun, Kabupaten Lombok Tengah Rp3,041 triliun.(ABG)