Politik

Mahdalena Desak Pemerintah Segera Ambil Tindakan Terkait Banjir Bandang dan Longsor di Wera Bima

Jakarta (NTBSatu) – Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil NTB, Hj. Mahdalena mendesak pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk segera bertindak terkait penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.

“Dalam hal ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Kemensos (Kementerian Sosial) untuk segera melakukan upaya-upaya terbaik dalam penanggulangan bencana di Kecamatan Wera,” ujarnya kepada NTBSatu, Senin, 3 Februari 2025.

Sebagai legislator yang bermitra dengan BNPB, Mahdalena mengatakan, untuk tanggap darurat awal, ia akan memberikan bantuan secara pribadi sekedarnya untuk warga terdampak banjir dan tanah longsor.

“Saya sudah menyampaikan ke koordinator kecamatan, untuk sekedar bantu-bantu warga terdampak dulu karena akses belum bisa dilewati,” jelasnya.

Untuk kerugian lainnya, Mahdalena akan berkoordinasi lebih lanjut dengan BNPB dan Kemensos RI terkait bantuan yang bisa ia upayakan bagi korban banjir.

“Sambil menunggu status yang pemerintah daerah sampaikan terhdap bencana tersebut,” kata politisi PKB ini.

Selanjutnya, ia berharap masyarakat bekerja sama untuk bergandengan meringankan beban masyarakat lain, khususnya mereka yang terdampak oleh banjir. “Karena semua kita adalah keluarga,” harapnya.

2 Korban Meninggal

Sebagai informasi, sebanyak dua orang korban banjir dan tanah longsor di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, ditemukan meninggal dunia, Senin, 3 Februari 2025 pagi.

Korban banjir berasal dari Desa Wora, atas nama Irma (40). Sedangkan korban tanah longsor dari Desa Nunggi, Kecamatan Wera atas nama Burhan (50).

“Dua orang korban sudah kita temukan, yaitu korban akibat tanah longsor di Desa Nunggi dan korban banjir di Desa Wora. Keduanya sudah meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda kepada NTBSatu, Senin, 3 Februari 2025.

Huda menjelaskan, bencana tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Wera, dini hari tadi sekitar pukul 03.00 Wita. Penyebabnya, akibat curah hujan tinggi di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima pada pukul 19.00 Wita.

Selain itu, akses menuju Kecamatan Wera, Kabupaten Bima lumpuh total akibat banjir bandang, Minggu 2 Januari 2025. Jalur darat tak bisa digunakan akibat dua jembatan utama di Kecamatan Ambalawi, jalur masuk ke Wera, putus.

Masing-masing jembatan Tololai di Desa Mawu dan jembatan Ujung Kalate Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi mengalami rusak berat akibat banjir.

Nurul Huda juga membenarkan, bahwa kedua jembatan utama tersebut putus. Akibatnya, lalu lintas di wilayah tersebut lumpuh total.

Saat ini warga kesulitan untuk bepergian karena akses jalan terputus. Begitu juga proses evakuasi, tim gabungan kesulitan tembus ke titik terparah banjir.

“Bantuan dan proses evakuasi pun terkendala akibat jembatan yang rusak,” ujarnya.

Selain korban jiwa dan rumah yang hanyut, banjir juga menyebabkan kerusakan besar bagi sektor pertanian.

“Puluhan unit hand tractors milik petani ikut tersapu banjir. Sementara itu, sawah yang seharusnya segera dipanen kini rusak total,” ungkap Nurul Huda. (*)

Show More

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button