HEADLINE NEWSPariwisata

Revitalisasi Pasar Seni Senggigi Terhambat, Sejumlah Lahan Bermasalah

Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB tengah melakukan revitalisasi atau perbaikan terhadap Pasar Seni Senggigi, Lombok Barat.

Revitalisasi tersebut untuk mengembalikan ‘roh’ pasar tersebut yang kini terlihat lesu. Apalagi setelah terbangunnya Sirkuit Mandalika.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaluddin Malady menyampaikan, revitalisasi pasar yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Mataram itu menelan anggaran miliaran rupiah.

“Proses sudah berjalan dan sudah ada pemenang tendernya,” ujarnya.

Namun, dalam pengerjaannya terdapat beberapa kendala menjadi hambatan. Salah satunya, masalah lahan.

Sebab, di atas lahan Pasar Seni Senggigi itu, terdapat sekitar 20 lebih UMKM yang berkontrak dengan PT Rajawali. Dari sekian pengusaha tersebut, ternyata ada tiga usaha yang memperpanjang Hak Guna Bangunan (HGB) tanpa sepengetahuan PT Rajawali.

IKLAN

“Proses tetap berjalan walaupun ada satu pengusaha asing yang memperpanjang HGB,” kata Jamal.

Terhadap persoalan ini, lanjutnya, pihaknya akan menggandeng Kejaksaan dalam proses pengerjaannya. Sebab, apabila persoalan ini belum diselesaikan akan menjadi catatan bagi Pemprov.

“Kami sudah minta pendampingan dengan kejaksaan. Supaya pembangunan bisa berjalan sesuai rel. Kita tunggu keputusan pengadilan terkait tiga HGB tersebut,” terangnya.

Sebagai informasi, revitalisasi Pasar Seni Senggigi menelan anggaran miliaran rupiah. Anggaran tersebut berasal dari Pemerintah Pusat melalui Kemenparekraf.

“Kita mendapatkan anggaran dari Kemenparekraf Rp2,3 miliar untuk pekerjaan awal dari DED. Sementara proposal yang sudah kita ajukan ke Bappenas itu kurang lebih Rp50 miliar untuk merevitalisasi pasar seni,” jelasnya.

Sementara dari Kemenparekraf menginginkan, konsep pembangunannya nanti mirip semacam tempat konser di pinggir pantai.

“Orang datang berwisata nanti sambil mendengar alunan-alunan musik tradisional, ada gendang beleq dan terutama tarian-tarian sasambo,” terangnya.

“Nanti di situ kita jadikan tempat untuk menampilkan kesenian-kesenian daerah kita,” tambahnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button