Mataram (NTBSatu) – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri atau Dae Dinda, resmi mendaftar ke KPU NTB, Kamis, 29 Agustus 2024 pagi.
Dalam momen itu, Dae Dinda sempat sujud dan mencium kaki sang ibunda. Beberapa saat setelah Dae Dinda sujud dan mencium kaki sang ibunda, Lalu Muhamad Iqbal langsung menyusul. Iqbal menunduk kemudian bersalaman dengan ibunda Dae Dinda.
Sejumlah hadirin langsung mengabadikan momen itu. Seketika pertunjukan itu langsung mendapatkan simpati di hadapan seluruh pendukung Iqbal-Dinda.
Dalam keterangan pers-nya, Dae Dinda mengatakan ingin berusaha agar NTB menjadi daerah yang lebih baik lagi. Ia mengharapkan, seluruh harapan perbaikan dari pulau Lombok dan Sumbawa berjalan makin baik.
Dae Dinda mengajak masyarakat untuk menyambut Pilkada dengan riang gembira. Sehingga, paslon dapat memberikan pendidikan politik yang baik kepada seluruh masyarakat NTB.
“Mari jual kelebihan yang baik dari Iqbal-Dinda untuk meraih simpati masyarakat,” ungkap Dinda, Kamis, 29 Agustus 2024.
Didukung 10 Parpol
Sementara itu, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, pasangan Iqbal – Dinda mendapat dukungan 10 partai politik pengusung, dengan total raihan sebanyak 1. 637.298 suara.
Iqbal berjanji, jika terpilih nanti akan komitmen mengurangi angka pengangguran di NTB. Mengingat angka pengangguran di NTB, mencapai nilai yang memprihatinkan.
Selain itu, kantong-kantong kemiskinan pun makin banyak. Oleh karena itu, Iqbal ingin membangun ekosistem industri yang berbasis pertanian, peternakan, dan lain-lain.
Ia pun ingin membangun harapan untuk anak-anak muda yang menjadi generasi penerus bangsa. Untuk itu, Iqbal-Dinda akan membuka ruang ekspresi dan kreativitas yang seluas-luasnya untuk generasi muda.
Maka, Iqbal-Dinda menyatakan industri kreatif dan transformasi digital akan menjadi salah satu prioritas pembangunannya.
“Karena, anak muda adalah masa depan dari NTB,” ungkap Iqbal.
Untuk sektor pariwisata, Iqbal-Dinda akan melakukan rekonseptualisasi. Mereka ingin membangun sektor pariwisata berbasis kualitas, bukan kuantitas.
Iqbal-Dinda ingin membangun konsep pariwisata yang berdasarkan meeting, insentif, convention, dan events. (*)