Daerah NTBEkonomi Bisnis

PT GNE Jadwalkan RUPS Usai Audit Investigasi Inspektorat

Mataram (NTBSatu) – Rencana PT Gerbang NTB Emas (GNE) untuk melakukan kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan Juli nampaknya tidak dapat terlaksana.

Manajer Humas dan Media PT GNE, Ahmad Jaelani mengatakan, RUPS memang dijadwalkan pada pertengahan bulan ini. Ia pun telah menyiapkan segala dokumen dan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP).

Namun, pelaksanaan itu mundur lantaran ada permintaan dari Pj Gubernur NTB, Hasanuddin untuk melakukan audit investigasi yang kini telah dilakukan oleh Inspektorat NTB.

“Nanti, apakah RUPS akan berlangsung sesudah audit atau berbarengan dengan itu. Kami menunggu arahan dari Pemprov NTB selaku pemegang saham,” ujar Jaelani pada NTBSatu, Senin, 30 Juli 2024.

Jaelani mengatakan, proses audit investigasi dari Inspektorat NTB berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan usaha PT. Gerbang NTB Emas. Tim auditor terjun untuk melakukan investigasi soal penggunaan anggaran untuk investasi sebanyak Rp32 Miliar.

“Rinciannya, ada pinjaman dari tiga bank, NTB Syariah, BRI dan BNI sebesar Rp27 miliar dan sisanya Rp5 miliar dari Pemprov,” jelasnya.

Pinjaman dan penyertaan modal tersebut awalnya memang untuk pengembangan beberapa bisnis baru, tapi proyek yang ada tidak berjalan sesuai rencana. Aktivitas usaha mandek dan perusahaan menanggung beban pinjaman yang tidak sedikit.

“Jadi, yang masih bertahan adalah bisnis paving blok, perumahan dan agro saja,” ungkapnya.

Potret ruang tunggu Kantor PT GNE. Foto: Sita Saraswati

Kini, PT GNE menjalankan operasional dengan 40 pegawai tetap dan 40 pegawai harian lepas. Meskipun mengalami banyak kerugian usaha, unit bisnis yang masih menghasilkan keuntungan adalah bisnis paving blok.

Jaelani menyebutkan, omsetnya mencapai Rp15 miliar per tahun. Selain itu, dalam waktu dekat perusahaan daerah itu melakukan tiga pengembangan pada sektor agribisnis.

Salah satunya bekerja sama dengan Perusahaan Mitsui dan PT Kaltimex Energi untuk membangun pabrik bioenergi pertama di Indonesia. Lokasinya di Dusun Bakong Dasan, Lembar, Lombok Barat.

“Sekarang sedang proses pembangunan. Februari 2026 nanti semoga sudah selesai dan segera beroperasi,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button