Mataram (NTBSatu) – Pemerintah menyalurkan kredit program yang telah menyentuh 68.929 debitur di NTB hingga Juni 2024.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) NTB, Ratih Hapsari Kusumawardani mengatakan Kredit Program menyentuh hampir seluruh lapangan usaha.
”Penerima kredit program, antara lain 4.520 debitur skema Kecil, 43.079 debitur skema Mikro, 6.133 debitur skema SuperMi, 15.195 debitur skema UMi, dan 2 debitur skema TKI,” jelasnya, Selasa, 30 Juli 2024.
Pemerintah terus mendorong upaya percepatan penyaluran kredit usaha kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan geliat perekonomian.
Rincian Penerima Kredit Program
Ratih memaparkan, mayoritas debitur berasal dari sektor Perdagangan Besar dan Eceran, yakni 37.563 debitur dengan total kredit Rp 1,4 triliun. Kemudian, sebanyak 23.775 debitur pada sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan telah menerima total kredit Rp938,2 miliar.
Selanjutnya, debitur per lapangan usaha, berasal dari sektor Industri Pengolahan dengan 2.617 debitur dan total kredit Rp 154,4 miliar. Kemudian, sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, dan Perorangan Lainnya ada 3.024 debitur dan total kredit Rp145,5 miliar.
“Berikutnya ada sektor Jasa Kesehatan dan kegiatan Sosial dengan 32 debitur dan total kredit Rp4,4 miliar, sektor Pendidikan dengan 15 debitur dan total kredit Rp1,1 miliar, sektor Konstruksi dengan 11 debitur dan total kredit Rp 795 juta,” lanjut Ratih.
Setelah itu, ada sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dengan 529 debitur dan total kredit sebesar Rp73,47 miliar. Sektor Perikanan dengan 857 debitur dan total kredit Rp41,6 miliar.
Lebih lanjut, sektor Pertambangan dan Penggalian dengan 4 debitur dan total kredit Rp572 juta. Sektor Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan dengan 135 debitur dan total kredit Rp14 miliar.
Terakhir, sektor Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi dengan 367 debitur dan total kredit sebesar Rp42 miliar.
“Berdasarkan wilayahnya, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Kabupaten Sumbawa paling banyak menerima kredit program ini. Masing-masing 13.321, 12.943, dan 10.482 debitur,” jelas Ratih.
Klasterisasi debitur kredit program turut meliputi daerah lain, yaitu Kabupaten Bima dengan 8.343 debitur, Dompu dengan 4.954 debitur, Lombok Barat dengan 8.155 debitur.
Lombok Utara dengan 2.282 debitur, Sumbawa Barat dengan 2.204 debitur, Kota Bima dengan 607 debitur, dan Kota Mataram dengan 5.638 debitur.
Masyarakat dapat menjangkau program ini lantaran skema penyaluran kredit program tidak hanya melalui bank pemerintah umum. Akses juga tersalurkan melalui bank umum swasta, bank pembangunan daerah, perusahaan pembiayaan, dan koperasi simpan pinjam.
“Kredit Program mayoritasnya tersalurkan lewat BRI dengan total Rp1.1 triliun dan Bank Mandiri Rp328,8 miliar,” tandasnya.