BERITA LOKALLombok TimurPariwisataPemerintahanPendidikan

Masyarakat Kembali Dorong Mimpi Lombok Timur Jadi Kampung Inggris

Lombok Timur (NTBSatu) – Setelah mimpi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur untuk mengorbitkan Desa Tetebatu Selatan menjadi Kampung Inggris cukup lama redup. Kini asa tersebut kembali tumbuh dari masyarakat.

Banyak dari masyarakat Lombok Timur yang mengharapkan Kampung Inggris Tetebatu kembali dihidupkan. Tidak lain agar menjadi sentral belajar bahasa asing di Lombok Timur.

Menurut mereka, keberadaan Kampung Inggris Tetebatu menjadi sarana paling representatif bagi generasi Lombok Timur untuk masuk dalam ‘pergaulan internasional’.

“Bagus sekali sebetulnya, apalagi pembelajarannya boarding dan terletak di desa wisata. Pasti akan efektif teori dan praktik,” kata warga Kecamatan Sakra, Ruhaeli, Kamis, 4 Juli 2024.

Mengingat letaknya yang sangat representatif, menurut Ruhaeli, sarana kursus bahasa asing itu akan memberi dampak besar bagi generasi Lombok Timur ke depan.

“Kalau itu aktif, pasti ramai orang tua mendaftarkan anaknya. Saya pun pasti begitu,” ucap pria tiga anak tersebut.

Hal senada pun disampaikan warga Sikur, Yogi. Menurutnya, Pemkab Lombok Timur perlu melanjutkan program pendidikan dan pelatihan tersebut.

“Kalau melihat prospek, memang harus berlanjut,” ucap Yogi.

Sebelumnya, pantauan langsung NTBSatu pada Sabtu, 8 Juni 2024, lokasi kursus bahasa asing yang berpusat di Green Orry Language Center, Desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur itu tampak sepi. Tidak ada aktivitas pembelajaran.

Padahal, program itu sudah dirintis sejak 2019 dengan memakan anggaran Rp1,7 miliar. Promelalui kerja sama Pemkab Lombok Timur dengan masyarakat dan Green Orry Language Center.

Penjabat (Pj) Sekretaris Lombok Timur, Hasni, mengatakan berhentinya operasi Kampung Inggris Tete Batu akibat macetnya anggaran dari daerah.

Hasni mengatakan, Pemkab Lombok Timur menghentikan anggaran ke Kampung Inggris Tetebatu demi membiayai sektor primer. Salah satunya soal utang piutang.

“Memang kita stop anggarannya. Kita alihkan ke kebutuhan utama yang mendesak. Seperti membayar utang daerah,” kata Hasni, Selasa, 2 Juli 2024.

Sementara, Ketua DPRD Lombok Timur, Murnan, juga turut mengomentari kondisi tersebut. Menurutnya Kampung Inggris Tetebatu harus menjadi program berkelanjutan.

Hanya saja, ucap Murnan, program tersebut jangan menitikberatkan anggaran dari pemerintah daerah sebagai bahan bakar operasional.

“Mestinya berkelanjutan. Tapi jangan sampai bertumpu pada anggaran pemerintah. Barang kali perlu kolaborasi dari inisiatif masyarakat dan lembaga yang fokus pada pendidikan,” kata Murnan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button