Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram menyiapkan seragam berupa jaket dan syal kepada 673 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kota Mataram.
Pemberian seragam ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi JCH saat berangkat ke Tanah Suci.
“Masih ada waktu untuk kita berikan kepada jemaah karena ukurannya sudah ada. Nanti syalnya warna kuning untuk memudahkan indentitas saat di embarkasi maupun di Tanah Suci,” jelas Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Mataram, Amir Wisuda Jumat 3 Mei 2024.
Amir menambahkan, pembagian seragam tersebut akan diberikan kepada JCH paling lambat tanggal 8 Mei 2024.
Namun, tahun ini JCH tidak diberikan alas kaki dan penutup kepala. Alasannya, alas kaki rentan tertukar karena warna dan bentuknya sama, dan JCH lebih nyaman menggunakan alas kaki sendiri agar lebih mudah dalam melaksanakan ibadah haji.
“Kami pada prinsipnya menginginkan pelayanan terbaik bagi jemaah haji asal Kota Mataram termasuk kedepan kami usulkan jemaah haji mendapatkan payung lipat agar melindungi jemaah saat di tanah suci,” jelasnya.
Menurut data Kemenag Kota Mataram, jumlah JCH reguler asal Kota Mataram tahun 2024 tercatat sebanyak 673 orang termasuk petugas haji.
Mereka akan diterbangkan dalam tiga kloter, terdiri dari kloter utuh dan dua kloter campuran dengan Kabupaten/Kota lainnya di NTB.
Berita Terkini:
- Kapal Rute Poto Tano – Pelabuhan Kayangan Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
- UMP NTB Naik Jadi Rp2,6 Juta, Pj Gubernur Beraharap tak Ada PHK
- Pj Gubernur NTB Panggil Kadis Dikbud, Sebut Kabid SMK Berpotensi Dicopot
- Kabid SMK Dikbud NTB Ancam Kontraktor Sebelum Diduga Terima Pungli Rp50 Juta
- Edukasi dan Kolaborasi, Kunci Sukses Pertumbuhan Pasar Modal NTB
Pemberian seragam ini disambut dengan beragam tanggapan dari Calon Jemaah Haji.
Beberapa jemaah merasa senang dan bersyukur atas pemberian seragam ini. Mereka mengatakan bahwa seragam ini akan membantu mereka untuk lebih mudah dikenali dan terhindar dari tersesat di Tanah Suci.
“Alhamdulillah, senang sekali dapat seragam dari Pemkot Mataram. Ini akan membantu saya agar mudah dikenali saat di Tanah Suci,” ujar Aisyah salah seorang JCH.
Namun, ada juga JCH yang merasa kecewa karena tidak diberikan alas kaki dan penutup kepala.
Ia mengatakan bahwa alas kaki dan penutup kepala merupakan kebutuhan penting saat di Tanah Suci, terutama saat cuaca panas.
“Sebenarnya kami juga butuh alas kaki dan penutup kepala. Harusnya Pemkot Mataram juga pertimbangkan hal ini,” ujar JCH tersebut.
Menanggapi hal ini, Amir Wisuda mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan usulan JCH untuk memberikan payung lipat di tahun depan.
“Kami akan pertimbangkan usulan JCH untuk memberikan payung lipat di tahun depan. Semoga kedepannya pelayanan bagi JCH asal Kota Mataram semakin baik,” jelasnya. (WIL)