Mataram (NTBSatu) – Saling memaafkan satu sama lain, baik itu antar keluarga, saudara, maupun sahabat telah menjadi tradisi pada momen lebaran. Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan kesalahan yang pernah terjadi.
Ternyata, kegiatan yang sering dilakukan saat lebaran itu secara tidak sadar dapat menyehatkan jiwa dan tubuh kita. Sebab, dengan memaafkan dapat membantu melepaskan emosi negatif dan memberikan ketenangan batin, sehingga kesehatan jiwa dan tubuh dapat meningkat.
Berikut penjelasaan lengkapnya yang dilansir dari Halodoc.com:
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Memaafkan orang lain telah terbukti dapat meningkatkan produksi antibodi, yang memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu juga, dapat mengurangi kadar adrenalin dan kortisol dalam tubuh.
Hormon tersebut telah terbukti mengurangi produksi sel pembunuh alami, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Bahkan, diketahui bahwa pengidap HIV yang mempraktikkan memaafkan memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi dan kesehatan yang lebih baik.
- Meningkatkan Kualitas Tidur
Seseorang bisa mengalami gangguan tidur karena kemarahan terhadap apapun. Maka dari itu, semakin cepat seseorang mengatasi kemarahan dan dendam, semakin positif dampaknya pada tubuh, dan tidur akan lebih nyenyak.
Berita Terkini:
- KPK Soroti Proses Audit di Inspektorat NTB
- Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada, Pj. Gubernur NTB Sebut Persiapan Pilkada 2024 Sudah Mantap
- Sekda NTB Sebut Reforma Agraria Sumber Kesejahteraan Masyarakat
- Pj Gubernur NTB Ajak Masyarakat Sambut Pesta Demokrasi dengan Riang Gembira
- Ribuan TPS di NTB Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Minta Lakukan Antisipasi
- Mendukung Kesehatan Jantung
Memaafkan juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah dan denyut jantung serta meningkatkan pelepasan hormon oksitosin yang dikenal sebagai “hormon cinta” karena memperkuat ikatan sosial dan memicu banyak emosi positif.
Efek positif dari oksitosin, seperti perasaan senang, dapat mengurangi tekanan darah dan detak jantung. Inilah salah satu alasan mengapa memaafkan dapat memberi dorongan baik secara fisik maupun emosional bagi hati.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif
Ketika seseorang memaafkan orang lain, bagian otak tertentu, yaitu lobus frontal, akan menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi, yang bertanggung jawab atas pemecahan masalah, moralitas, serta proses berpikir dan penalaran yang lebih tinggi.
Sementara itu, disebutkan bahwa emosi seperti kemarahan dan dendam dapat menghalangi pemikiran rasional dan meningkatkan aktivitas di amigdala, bagian otak yang bertanggung jawab atas respons bertahan atau melarikan diri.
- Membantu Pemulihan Trauma
Seseorang yang diajari untuk memaafkan cenderung memiliki tingkat kemarahan dan stres yang lebih rendah secara keseluruhan. Mereka juga memiliki optimisme, kasih sayang, dan kepercayaan diri yang lebih besar. (JEF)