Mataram (NTBSatu) – Earth Hour Mataram kembali menggelar talk show “Mataram Peteng 2024″, Satu Jam untuk Bumi”, pada Sabtu, 23 Maret 2024 malam di Space 52, Kota Mataram.
Koordinator Earth Hour Mataram, Wibisono Setiyoadi mengatakan bahwa Mataram Peteng adalah program tahunan dari Earth Hour Mataram. Mataram Peteng memuat acara selebrasi mematikan lampu untuk memperingati isu perubahan iklim.
Wibisono menjelaskan bahwa mematikan lampu dipilih lantaran pembangkit listrik di Indonesia rata-rata memakai energi batu bara.
Sehingga, mematikan lampu dapat dikategorikan sebagai bentuk perlawanan agar tenaga pembangkit listrik Indonesia ke depannya bisa lebih terbarukan.
“Kami memilih kampanye mematikan lampu supaya makin banyak diperhatikan oleh orang-orang,” ungkap Wibisono, Minggu, 24 Maret 2024.
Kendati demikian, Wibisono tidak menampik bahwa mematikan lampu dapat berfungsi secara efektif untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim. Ia menegaskan bahwa mematikan lampu hanya sebagai simbolisasi.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
“Kami mengharapkan efek dari setelah mematikan lampu ini memunculkan inisiasi-inisiasi baru dari banyak orang agar makin memperhatikan soal isu perubahan iklim,” jelas Wibisono.
Pada awalnya, Wibisono menjelaskan bahwa sebelum pandemi Covid-19, Earth Hour Mataram banyak melaksanakan acara-acara yang terlampau besar dan menghabiskan energi yang terlampau banyak. Sehingga, banyak pihak mengkritik Earth Hour.
Namun, pasca-pandemi Covid-19, Earth Hour Mataram makin menyederhanakan acara Mataram Peteng miliknya.
“Semoga langkah positif dari kami makin banyak diikuti oleh orang-orang,” tandas Wibisono. (GSR)