Polres Bima Siaga 24 Jam Amankan Rapat Pleno di KPU
 
						Kota Bima (NTBSatu) – Untuk memastikan kondusivitas jalannya rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, personel Polres Bima yang tergabung dalam Operasi Mantap Brata (OMB) Rinjani 2023-2024, melakukan pengamanan ketat.
“Pengamanan ini dilakukan guna mendukung kelancaran pelaksanaan rapat pleno KPU yang memasuki hari terkahir ini,” kata Kapolres Kabupaten Bima, AKBP Eko Sutomo, pada Minggu, 3 Maret 2024.
Adapun kegiatan ini, kata Eko, merupakan langkah penting dalam proses demokrasi, untuk merekap hasil perolehan suara dalam Pemilu 2024 di Daerah Kabupaten Bima.
“Personel Polres Bima yang backup oleh Personel Satuan Brimob Batalyon C Pelopor Bima diterjunkan dengan kekuatan penuh dalam memberikan pengamanan ketat,” ungkapnya.
Eko menjelaskan, pola pengamanan yang dilakukan ini meliputi tiga lapis pengamanan dengan menempatkan personel di tiga titik lokasi pleno, di antaranya pada pintu masuk, area lokasi parkir dan pada jalan masuk menuju Kantor KPU.
Berita Terkini:
- Penggunaan LPG 3 Kilogram Dilarang, ASN Pemprov NTB Sudah Bisa Tukar ke Non-Subsidi
- Masuk Musim Pancaroba, Kasus Influenza A Meningkat di Mataram
- Konsorsium Jurnalisme Aman Kecam Mentan Amran Gugat Tempo Rp200 Miliar dan Serangan Digital ASN
- Dewan Apresiasi Program Poliklinik Sore Dinkes Mataram, Layanan Kesehatan Kini Lebih Fleksibel
- MKD DPR Siap Sidangkan Lima Anggota Dewan Nonaktif, Termasuk Sahroni dan Nafa Urbach
Dikatakannya, pengamanan ini akan tetap dilakukan hingga kegiatan rapat Pleno selesai dilaksanakan.
Bahkan ada personel yang ditempatkan untuk melaksanakan piket jaga pada Kantor KPU secara penuh.
“Juga termasuk dengan pengawalan surat suara atau pun material logistik yang dibawa dari gudang penyimpanan guna pelaksanaan rapat pleno, hingga dikembalikan ke gudang logistik,” bebernya.
Untuk itu ia berharap, masyarakat dapat mendukung kegiatan ini. Jika seluruh proses rekapitulasi berjalan aman, nyaman dan lancar, maka hal itu menjadi keberhasilan kita bersama.
“Menang dan kalah merupakan sebuah proses, di mana kehidupan demokrasi bisa berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan namun persatuan dan kesatuan tetap kita jaga,” pungkasnya. (MYM)
 
				 
					 
  


