Mataram (NTBSatu) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB mengungkapkan, ada 812 Tempat Pemungutan Suara (TPS) terkendala jaringan internet saat hari pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.
812 TPS tersebut, terdiri dari 91 TPS yang blank spot atau tidak ada jaringan internet sama sekali. Sisanya, 721 TPS terdapat jaringan tetapi sangat lemah.
Ketua KPU NTB, Muhammad Khuwailid menjelaskan, dengan kondisi seperti itu para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan kesulitan mengakses aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap).
“Tidak bisa kami pungkiri, memang dengan kondisi lokasi TPS yang terkendala jaringan internet, potensi kesulitan mengakses Sirekap pasti ada,” jelasnya kepada wartawan, Senin, 12 September 2024.
Namun, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan menyarankan kepada petugas KPPS yang berada di 812 TPS itu, untuk memfoto formulir hasil C Plano terlebih dahulu.
“Fotonya bukan pakai kamera dari handphone (HP), tetapi dari aplikasi Sirekap. Setelah difoto, teman-teman petugas bisa mencari titik jaringan internet yang cepat untuk mengirimkan foto tersebut,” ungkap Khuwailid.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Dirinya memastikan, seluruh petugas pemungutan suara yang berada di TPS maupun tingkat kecamatan sudah menguasai tata cara unggah dokumen ke aplikasi Sirekap.
“Sudah beberapa kali kami gelar uji coba bagaimana cara mengunggah dokumen ke aplikasi Sirekap. Alhamdulillah progresnya baik, bahkan NTB menjadi terbaik secara nasional sebagai panitia pemungutan suara yang sudah berhasil mempublikasi dokumen,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga menyampaikan kalau di NTB terdapat TPS yang rawan dalam pendistribusian logistiknya. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah NTB, seperti di Kabupaten Sumbawa.
“Daerah Lunyuk, Kabupaten Sumbawa itu kan tidak ada jalan aspalnya. Ditambah lagi dengan adanya cuaca ekstrem belakangan hari ini, sehingga menambah tingkat kerawanan,” kata Khuwailid.
Termasuk juga, lokasi TPS yang berada di pulau-pulau kecil, seperti di di Kabupaten Bima, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Utara. Distribusi logistiknya sedikit sulit karena harus menggunakan tranportasi yang memadai.
“Kita sudah koordinasikan tadi dengan Polda, TNI, dan pemerintah daerah untuk saling berkoordinasi terkait kendala yang kami alami dalam distribusi logistik. Insyaallah bisa selesai semua besok (hari ini),” ujarnya. (JEF)