Mataram (NTBSatu) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong potensi kelautan dan perikanan pada sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Nusa Tenggara Barat.
Tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap makanan laut membuat kebutuhan tersebut harus dipenuhi melalui impor. Sementara, produksi dalam negeri masih belum cukup.
“Konsumsi masyarakat terhadap makanan laut ini mencapai 13 juta ton setiap tahunnya, kita bahkan masih impor karena kekurangan pasokan lokal,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024, Senin, 6 Februari 2024.
Diketahui, NTB merupakan salah satu daerah penghasil udang terbesar, di mana budidaya pada komoditas ini mayoritasnya dilakukan di Sumbawa Barat.
Daerah ini telah menjadi sentra budidaya udang sejak tahun 2000an, walaupun mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Berita Terkini:
- Ketua Relawan Zul Suhaili Milenial Ucapkan Selamat kepada Iqbal – Dinda, Ajak Kawal Kebijakan Gubernur Terpilih
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
Produksi udang dari wilayah ini dapat menyumbangkan sekitar 20 persen dari produksi udang budidaya secara nasional.
Berdasarkan tinjauan Kementerian Kelautan dan Perikanan, lahan yang potensial untuk dibuat tambak di Pulau Sumbawa mencapai lebih dari 10.000 hektar, namun baru sekitar 2.199 hektar yang telah dimanfaatkan untuk tambak budidaya udang secara produktif.