Mataram (NTBSatu) – Festival Rimpu Mantika Kota Bima bersama Festival Perang Topat Lombok Barat dan Festival Alunan Budaya Pringgasela Lombok Timur, secara resmi masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) Tahun 2024.
Hadirnya Festival Rimpu Mantika pada kalender event nasional Kementerian Pariwisata (Kemenparekraf) itu, merupakan sejarah baru bagi Kota Bima.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bima, Adisan mengatakan, masuknya Festival Rimpu Mantika di kalender event nasional 2024 diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan pertumbuhan geliat ekonomi di Kota Bima.
Artinya, tidak hanya menjadi ajang jalan-jalan semata, tapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mempromosikan hasil usahanya.
“Di samping memamerkan Rimpu (pakaian khas Bima). Festival Rimpu Mantika ini juga diharapkan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kota Bima khususnya,” kata Adisan dikonfirmasi NTBSatu, pada Senin, 5 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Kata Fahri Hamzah Terkait Pidato Prabowo di Hadapan Parlemen Turki: Bangga Jadi Bangsa Indonesia
- Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Dihentikan Polresta Mataram, AJI Mataram: Seharusnya Pakai UU Pers
- BKN Singgung Pengangkatan Stafsus, Pemkab Lombok Timur Beri Klarifikasi
- Pemkot Mataram Larang Gelar Wisuda Kelulusan Mewah, Sekolah Dukung Kembali ke Tradisi Sederhana
Festival Rimpu Mantika merupakan festival tahunan yang diselenggarakan Pemkot Bima, dalam rangka peringatan hari jadi Kota Bima setiap 10 April.
Bagi pengrajin tenun “nggoli“, festival ini menjadi kesempatan besar untuk meningkatkan produksinya. Termasuk juga nilai jualnya.
“Karena kan biasanya hukum pasar itu, semakin banyak permintaan, nilai jual bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Di samping meningkatkan jumlah produksi, sambungnya, kualitasnya juga tetap diperhatikan.
Untuk itu, Adisan mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima, untuk memberikan pelatihan kepada para UMKM dalam meningkatkan kualitas hasil produksinya.
“Apakah itu dari bahannya, corak atau motif desainnya itu perlu ditingkatkan, tapi tentu dengan tidak meninggalkan ciri khas kearifan lokalnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, terdapat enam event pariwisata NTB yang masuk dalam tahap kurasi KEN oleh Kemenparekraf. Hasil kurasi diumumkan pada Minggu, 28 Januari 2024 kemarin.
Dari enam event tersebut, tiga di antaranya lolos masuk KEN, yakni Festival Perang Topat Lombok Barat, Festival Alunan Budaya Pringgasela Lombok Timur dan Festival Rimpu Mantika Kota Bima.
Sementara tiga lainnya harus tersingkir, yaitu, Festival Pesona Bau Nyale Lombok Tengah, Festival Lebaran Topat Lombok Barat dan Festival Balonna Kertasari Sumbawa Barat. (MYM)