Mataram (NTBSatu) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut, Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Indonesia sudah baik.
Hal itu dilihat dari persentase jumlah anak usia tujuh hingga 18 tahun pada jenjang sekolahnya masing-masing. Mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat.
“Kalau terkait APS dan akses terhadap pendidikan, kita sudah sangat berhasil,” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dikutip dalam laman resmi Kemendikbudristek, Minggu, 3 November 2023.
Diketahui, APS adalah perbandingan antara jumlah murid kelompok usia sekolah tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang pendidikan dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase.
Anindito menyampaikan, semakin tinggi APS berarti semakin banyak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah. Hal itu, menurutnya, merupakan hal positif karena menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mengutamakan aspek pendidikan.
Berita Terkini:
- 8 Warga NTB Terdampak Konflik Suriah Dijadwalkan Tiba di Lombok 15 Desember
- Wamendag Upayakan UMKM NTB Tembus Pasar Internasional
- BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Lombok, Tinggi Gelombang Mencapai 2 Meter
- Jaksa Kembalikan Berkas Perkara Penyandang Disabilitas ke Penyidik Polda NTB
Selain itu dengan tingginya APS, kata Anindito, menandakan pemerintah telah berhasil menyediakan akses pendidikan, sehingga masyarakat mudah menyekolahkan anak-anak mereka.
Ia pun merincikan angka APS untuk usia tujuh sampai 18 tahun tersebut. Usia tujuh sampai dua belas tahun atau jenjang SD pada tahun lalu telah mencapai 99,1 persen.
“Artinya, anak dengan umur tujuh hingga 18 tahun di Indonesia merasakan bersekolah di tingkat SD sesuai umur mereka,” jelas Anindito.
Sementara untuk angka APS usia 13 sampai 15 tahun pada tahun lalu mencapai 95,92 persen. Artinya, anak Indonesia dengan umur tersebut bersekolah di tingkat SMP atau sesuai umurnya.
“Sedangkan APS usia 16 sampai 18 tahun atau setara SMA sebesar 73,15 persen. Angkanya ini sudah meningkat sangat pesat, yakni dari 50 persen ke 73 persen, tetapi tetap masih ada PR,” lanjutnya.
Kemudian untuk APS usia pendidikan tinggi, Anindito mengatakan, masih berada di level 30 persen. “Level 30 persen untuk negara seperti Indonesia sudah sangat bagus dan membanggakan,” tandasnya. (JEF)
ang menghubungkan Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Utara. (MYM)