Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Lombok Barat, terdapat 5 kecamatan, 16 desa, 4.499 KK dan 17.994 jiwa.
- Lombok Tengah, terdapat 8 kecamatan, 82 desa, 69.294 KK dan 273.622 jiwa.
- Lombok Timur, terdapat 13 desa, 64 kecamatan, 40.943 KK dan 97.375 jiwa.
- Lombok Utara, terdapat 4 kecamatan, 10 desa, 4.669 KK dan 13.873 jiwa.
- Sumbawa Barat, terdapat 4 kecamatan, 11 desa, 1.503 KK dan 4.509 jiwa.
- Sumbawa, terdapat 15 kecamatan, 32 desa, 14.619 KK dan 58.131 jiwa.
- Dompu, terdapat 8 kecamatan, 81 desa, 17.490 KK dan 70.024 jiwa.
- Kota Bima, terdapat 5 kecamatan, 12 desa, 6.683 KK dan 21.103 jiwa.
- Kabupaten Bima, terdapat 11 kecamatan, 37 desa, 5.001 KK dan 22.208 jiwa.
Dengan kondisi seperti ini, lanjut Ahmadi, pihaknya telah menyuplai air bersih sebanyak empat tangki pada beberapa wilayah yang ada di Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Tengah.
“Kemarin awal Oktober kami sudah distribusikan air bersih. Kami belum berani menjangkau daerah yang jauh, karena masih terbatas pada anggaran,” jelas Ahmadi.
Adapun anggaran yang digunakan untuk pendistribusian air bersih sekarang ini masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni, yang memang nilainya lebih sedikit dibandingkan dengan anggaran yang diajukan pada APBD Perubahan.
Sehingga untuk menjangkau daerah yang jauh, pihaknya masih menunggu nomor Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Perubahan tahun 2023 sebagai dasar kontrak dengan distributor air bersih.
Berita Terkini:
- Kampanye Akbar Iqbal – Dinda di Kandang Rohmi – Firin Dipadati Lautan Manusia
- Oknum Personel Polda NTB Dilaporkan ke Polresta Mataram, Diduga Gelapkan Mobil Rp46 Juta
- Orasi Iqbal saat Kampanye Akbar di Kandang Rohmi-Firin: NTB Miskin, Bukti Salah Kelola
- Bawaslu Telusuri “Live” KPU Tayangkan Hasil Survei Jelang Debat Pilgub NTB
“Kalau kontrak sudah jadi, tinggal tanda tangan, tapi kan harus dipastikan ketersediaan anggarannya dulu,” terangnya.
Untuk sementara, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan unsur Pemerintah Kabupaten dan Kota masing-masing untuk turut serta menyediakan peralatan teknis di lapangan, untuk bisa dikerahkan ke wilayah terdampak.
“Kita lakukan juga koordinasi dengan dinas-dinas, pemerintah kabupaten dan kota masing-masing untuk membantu sumber daya peralatan seperti mobil tangki agar bisa didorong ke wilayah-wilayah terdampak,” tutupnya. (MYM)