Subsidi Gas LPG Diproyeksikan Membengkak hingga Rp117 Triliun
Mataram (NTBSatu) – Penggunaan LPG 3 kg menunjukkan tren peningkatan di masyarakat yang memicu pembengkakan nilai subsidi di tahun 2023 ini.
Gambaran tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seusai rapat internal terkait dengan jaringan gas rumah tangga dan pendistribusian LPG tabung 3 kilogram di Istana Merdeka, Kamis, 12 Oktober 2023 kemarin, melansir Bisnis.com.
“Di tahun 2022, penggunaan LPG 3 kg mencapai 7,8 juta ton. Sementara untuk non subsidi itu turun terus. Jadi yang tahun kemarin sekitar 580 ribu. Untuk yang subsidi ini diperkirakan di tahun ini subsidinya bisa mencapai Rp117 triliun,” kata Airlangga.
Berita Terkini:
- Tokoh Masyarakat Sumbawa Harapkan Proyek Jalan Lenangguar – Lunyuk Selesai Tepat Waktu
- Inspektorat NTB Sebut tak Ada Temuan pada Pergeseran BTT
- Kompol Yogi dan Ipda Aris Kompak Bantah Dituding Terlibat Bunuh Brigadir Nurhadi
- NTB, Bali, dan NTT Bangun Kerja Sama Genjot Sektor Pariwisata hingga Kelautan
Airlangga mengatakan, beban subsidi tabung gas melon itu belakangan terus mengalami kenaikan signifikan setiap tahunnya. Sementara realisasi belanja untuk LPG komersial justru memperlihatkan tren penurunan.
Untuk mengatasi hal tersebut, menurutnya pemerintah akan meningkatkan sambungan jaringan gas (jargas) ke rumah tangga untuk mengurangi penggunaan LPG, khususnya penggunaan LPG tabung gas 3 Kg.



