Pendidikan

Prihatin, Setiap Tahun Ada Saja Sekolah Swasta di Mataram Tutup

Mataram (NTB Satu) – Sejumlah sekolah swasta jenjang SMA sederajat di Kota Mataram mengalami penurunan siswa yang cukup drastis. Hal ini menyebabkan mereka terpaksa harus tutup.

Ketua Forum Sekolah Swasta Kota Mataram, Baidawi saat ditemui NTBSatu Senin, 2 Oktober 2023 menyampaikan, jumlah sekolah swasta yang tutup sampai saat ini sudah mencapai 60 persen dari keseluruhan.

“Dulu sekolah swasta tingkat SMA sederajat di Kota Mataram jumlahnya 30 lebih. Sekarang yang masih bertahan tinggal 11 saja. Jadi, setiap tahun itu, ada yang tutup, tutup, tutup,” jelasnya.

Ia pun merincikan beberapa sekolah yang sudah tutup dan mengalami penurunan siswa. “SMA Hang Tuah, SMA Al-Ma’arif, SMA Bina Bangsa. SMA Hasanuddin itu sudah tutup. Kalau yang tidak ada siswanya sama sekali contohnya, SMA 45 Mataram, SMA Saraswati. Tetapi secara keseluruhan kondisinya memang sedikit jumlah siswanya,” lanjutnya.

Sekolah swasta tingkat SMA sederajat yang bertahan sampai sekarang, tambahnya, ada SMAK Kesuma, SMA/SMK Darul Falah, SMA/SMK Muhammadiyah, dan SMA Nahdlatul Wathan (NW).

“Ada juga memang yang baru muncul sekolah swasta di Kota Mataram, tetapi itu muridnya juga pas-pasan,” ujarnya.

Baidawi menjelaskan, tutupnya sekolah swasta jenjang SMA sederajat di Kota Mataram setiap tahun karena jumlah sekolah negeri yang semakin banyak. Selain itu, disebabkan juga dengan jumlah rombongan belajar (rombel) di satu sekolah yang diperbanyak.

“Alasannya terjadi kondisi ini karena sekolahnya bertambah. Lalu di beberapa sekolah juga kelasnya bertambah. Sehingga muridnya juga banyak,” ungkapnya.

Ia juga mencontohkan seperti dulu SMA Negeri di Kota mataram hanya 8, tetapi sekarang sudah menjadi 11.

“Dari jumlah rombelnya juga dulu rata-rata hanya beberapa. Tetapi sekarang banyak sekali dan itu menumpuknya merata, bukan di beberapa sekolah lagi,” tambahnya.

Oleh karena itu, bila sekolah swasta diminta bersaing agar diminati, sambungnya, maka tidak bisa. Ia mengibaratkannya, seperti semut bersaing dengan gajah.

“Maka mau tidak mau sekarang, kita di sekolah swasta yang masih bertahan ini, tetap semangat. Tidak menunggu belas kasihan, ingin berjalan setara, membangun sinergi dengan mengandalkan kekuatan internal. Kita tetap akan berupaya tetap eksis dengan kemampuan sendiri,” tandasnya. (JEF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button