Mataram (NTB Satu) – Disnakertrans NTB menggelar Launching Gotong Royong Bakti Stunting di Kantor Camat Kopang, Lombok Tengah, Senin, 19 Juni 2023.
Kepala TPG Puskesmas Kopang, Heri Riyadi mengungkapkan soal data rekap stunting terbaru di Lombok Tengah. Anak-anak di Lombok Tengah yang terindikasi stunting mencapai 20.509 atau setara dengan 23,53 persen.
Jumlah balita di Kecamatan Kopang mencapai 2.351 dan terpapar stunting sebanyak 584 balita. Menurut Heri, setiap pihak perlu bekerja sama untuk mengentaskan permasalahan stunting.
“Kami terus memberikan pemahaman yang mendalam soal stunting kepada masyarakat luas. Selain itu, petugas juga bersinergi dengan berbagai pihak untuk turun langsung ke masyarakat,” ujar Heri, Senin, 19 Juni 2023.
Baca Juga:
- Pemkab Bima Laporkan Perusakan Mobil Dinas Wakil Bupati saat Aksi Demonstrasi ke Polisi
- SMPN 1 Sumbawa dan MTsN 1 Kota Bima Wakili Pulau Sumbawa di Babak Final LCCM Museum NTB 2025
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
Sementara itu, Kepala Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi turut menyerahkan bantuan kepada pihak yang membutuhkan. Gede memberikan telur kepada 17 keluarga yang memiliki anak terindikasi stunting pada acara bakti stunting tersebut.
Gede menuturkan, gizi yang baik merupakan fondasi bagi pembangunan sumber daya manusia. Sehingga, ke depannya, akan tercipta manusia dengan kualitas mumpuni.
“Gizi baik merupakan petanda keberhasilan pembangunan daerah. Selain itu, gizi baik juga merupakan petanda terpenuhinya hak asasi manusia terhadap kebutuhan pangan dan kesehatan,” ujar Gede, Senin, 19 Juni 2023.
Menurut Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, balita Indonesia yang mengalami stunting mencapai 21,6 persen. Maka, anak-anak yang terpapar stunting memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada anak-anak yang punya status gizi baik. (GSR)