Mataram (NTBSatu) – Warga Kota Mataram dan sejumlah daerah lain mengeluhkan padamnya listrik yang terjadi pada Senin, 10 April 2023, sekitar jam 11.10 WITA siang. Bahkan pemadaman berlanjut hingga petang saat warga sedang berbuka puasa.
Keluhan pemadaman listrik diungkapkan warga di media sosial. Seperti di akun Instagram, keluhan pemadaman listrik tersebut hampir terjadi diseluruh wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok, Tengah, dan Lombok Timur bahkan termasuk Lombok Utara.
Akibat pemadaman listrik siang hari, beberapa titik jalan di Kota Mataram mengalami kemacetan total, seperti Jalan Majapahit dan Jalan Sriwijaya tepatnya di lampu merah simpang empat Tanah Haji.
Kemacetan tersebut dipicu traffic light yang tak berfungsi. Hal itu, menjadi keluhan pengendara roda dua dan roda empat.
“Padahal belum waktunya jam pulang kerja, tapi macetnya sampai segini,” keluh salah satu pengendara roda dua.
Padahal sebelumnya PLN memastikan, bahwa mereka memiliki pasokan listrik yang bahkan dikatakan surplus hingga 49 mega watt dari beban puncaknya.
Mendirikan posko siaga kelistrikan di 70 titik di NTB dengan menyiagakan 1.800 an personil dengan teknisi khusus. Semuanya itu untuk menjamin kenyamanan masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Permakluman bisa diterima warga jika pemadaman tersebut terjadi di siang hari, tapi ceritanya berbeda ketika terjadi pada waktu berbuka puasa.
“Kira-kira dong waktu pemadaman listriknya, pagi atau siang hari boleh lah, tapi jangan waktu berbuka atau malam hari,” protes Kusnandar, warga Dasan Sari Mataram.
Pemadaman listrik mengganggu persiapan buka puasa. Seperti yang ditulis akun Instagram @geprekbw_lombok, mengeluhkan akibat listrik padam tersebut, kuenya jadi setengah matang.
“Listrik mati, kue jadi setengah matang,” sebut akun tersebut.
Disayangkan juga Viki, warga Desa Babussalam Kecamatan Gerung Lombok Barat. “Baru mau suap untuk buka puasa, eh, lampunya mati,” keluhnya.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mataram, Wiedhyarno Arief, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan Lombok.
“Kami mohon maaf atas gangguan yang terjadi. Kondisi saat ini (Pukul 15.00 Wita), 89 persen sistem Lombok sudah pulih. Seluruh gardu induk sudah beroperasi. Untuk 11 persen gangguan, yaitu sekitar 21 MW yang belum pulih, kami masih menunggu kondisi di lapangan,”, ujar Wiedhy.
Untuk penyebab gangguan, Wiedhy menyebutkan hingga saat ini masih dalam tahap penelusuran. Evaluasi akan segera dilakukan segera setelah penyebabnya ditemukan.
Wiedhy juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih berfokus pada proses penormalan yang dilakukan secara bertahap agar suplai listrik segera kembali normal. Puluhan petugas juga telah dikerahkan untuk mempercepat mengatasi gangguan yang terjadi.
“Semoga proses pemulihan dapat berjalan lancar. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat NTB, khususnya yang berada di pulau Lombok”, tutup Wiedhy. (MYM)
Lihat juga:
- Nelayan Lombok Timur Tangkap Buaya Besar di Keramba Udang
- Evi Apita Maya Kerahkan Pendukungnya Dukung Penuh Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- Sekda Sumbawa Buka Job Fair Career Expo Skagasa 2024
- Masyarakat Gili Tramena dan Walhi NTB Audiensi ke DPRD Lombok Utara, Desak PT TCN Dihukum
- Prestasi Futsal Romi Bawa Berkah Bagi Desa, Dapat Bantuan Perbaikan Jalan
- Polisi Hentikan Dugaan Penggunaan Ijazah Palsu Politisi PKB Lombok Tengah