Mataram (NTB Satu) – Meski gelaran Porprov XI NTB tahun 2023, telah berakhir sejak 26 Februari 2023 kemarin. Namun, beberapa masalah masih menjadi catatan bagi KONI NTB selama satu pekan berlangsungnya gelaran olahraga bergengsi di NTB itu.
Tidak hanya pada saat gelaran tersebut berlangsung, baru-baru ini muncul keluhan dari KONI Lombok Timur terkait penyelenggaraan yang dilakukan KONI NTB.
Ketua KONI Lombok Timur, Lalu Makbul Maya dikonfirmasi ntbsatu.com, mencatat ada beberapa hal menjadi dasar kekecewaannya.
“Pertama soal antar jemput wasit dan atlet, terkadang kita menunggu lama sampai terpaksa menggunakan kendaraan yang ada. Kan mereka butuh istirahat juga capek,” ungkapnya.
Kedua, soal penginapan. Tidak ada informasi yang diberikan oleh pihak penyelenggara terkait kapan berakhirnya penginapan.
“Tiba-tiba kami disuruh keluar untuk check out saja oleh pihak hotelnya. Hal ini membuat kami tidak nyaman sekali,” sesalnya.
Ketiga soal arogansi panitia penyelenggara. Makbul mencontohkan, dalam Cabor Tenis, panitia dianggap tidak tegas dalam mengambil keputusan. Hal ini juga membuat atlet dan ofisial Cabor Tenis dari Lombok Timur walk out dari pertandingan.
“Kami sayangkan kejadian-kejadian tersebut. Memang sebenarnya dari awal banyak sekali hal yang memang harus disiapkan matang, namun ketika gelaran itu dimulai malah berantakan,” keluhnya.
Kesimpulan Makbul, akar masalah banyaknya masalah pada Porprov XI NTB tahu 2023 ini, lantaran dalam tubuh KONI dan penyelenggara pertandingan diisi oleh orang-orang baru. Sehingga seolah – olah dilihatnya masih meraba-raba.
“Harusnya pengurus lama di Porprov tahun 2018 dilibatkan, karena mereka berpengalaman. Padahal ini sekelas Porprov, yang memang event besar,” pungkasnya.
Penyelenggaraan Porprov XI NTB tahun 2023 sudah berjalan sejak 18 – 26 Februari 2023. Dimana, kontingen Kota Mataram keluar sebagai juara umum dengan raihan 338 medali.
Sebelumnya, Ketua KONI NTB, Mori Hanafi panjang lebar menjawab rentetan kritikan dari eksternal terkait kinerja penyelenggaraan Porprov NTB. Bagi politisi Gerindra ini, kritik adalah hal biasa, karena ia sadari penyelenggaraan Porprov ke XI ini tidak sepenuhnya sempurna.
Tapi kritik yang dialamatkan lebih banyak tidak objektif, jika dilihat porsi masalah hanya di empat nomor, sedangkan ratusan nomor olahraga lainnya lancar dan penuh prestasi. (MIL)