Mataram (NTB Satu) – Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPKD) Bappeda NTB mengikuti Forum Akademik Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem tahun 2024 yang diinisiasi Departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), 11 Mei 2023.
Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy menyampaikan, pembangunan manusia adalah aspek esensial untuk capai Indonesia maju 2045.
Di mana untuk mencapai manusia yang produktif, terampil dan mampu bekerja keras dipenuhi dengan pelayanan dasar, pelayanan sosial, peningkatan produktivitas, dan pembentukan karakter.
Sementara itu terkait kemiskinan, menurutnya, saat ini Indonesia telah menetapkan target penurunan kemiskinan ekstrem lebih cepat 6 tahun daripada yang ditetapkan dalam SDGs. Sedangkan untuk mencapai 0 persen pada tahun 2023, Muhadjir menyebut itu sebagai pekerjaan berat, namun harus diupayakan.
Sayangnya, menurut Muhadjir, saat ini Indonesia menghadapi tiga tantangan global, yaitu resesi, perubahan iklim, dan situasi geopolitik.
“Oleh karena itu pemerintah akan pastikan kebutuhan pangan dan energi tercukupi dan berkesinambungan,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan skema perlindungan sosial, subsidi, dan perkuat jaring pengaman usaha dan keuangan.
“Penanganan kemiskinan butuh ditangani dengan khas, partikular, unik, inovatif, dan betul-betul disesuaikan dengan kondisi lokal,” tambahnya.
Karena itu, ia mengharapkan keterlibatan universitas untuk membantu menyelesaikan kemiskinan dengan banyaknya kepakaran.
“Universitas bisa hasilkan solusi baru untuk selesaikan kemiskinan. Sisa satu tahun kita bekerja keras untuk capai kemiskinan ekstrem 0 persen,” tutupnya. (MKR)
