Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Denmark menggelar program pelatihan peningkatan kapasitas bersama Pemprov NTB di Laboratorium Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, Kamis, 13 Oktober 2022. Dalam pelatihan tersebut, diketahui bahwa Pemerintah Denmark pun sedang melaksanakan program zero waste, persis seperti yang sedang dilakukan oleh Pemprov NTB.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran DLHK NTB, Firmansyah mengatakan, program pelatihan peningkatan kapasitas dijalankan atas dasar kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Denmark, yaitu Sustainable Iniatiative Island. Dalam program tersebut, terdapat dua wilayah di Indonesia yang dipilih, yaitu Provinsi NTB dan Kepulauan Riau.
“Program pelatihan peningkatan kapasitas yang dilaksanakan di NTB merupakan satu dari sekian banyak program yang dijalin oleh Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Denmark,” ujar Firmansyah kepada NTB Satu, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dalam workshop peningkatan kapasitas, Firman melibatkan berbagai pihak untuk menjadi peserta dengan harapan dapat melihat dan mencontoh program pembangunan terkait tata kelola sampah. Setelah berdiskusi dengan Pemerintah Denmark, Firman menerangkan bahwa terdapat hal menarik, yaitu sama-sama memiliki program zero waste.
“Bahkan, pada tahun 2034, Pemerintah Denmark menargetkan nol persen pembakaran dan penumpukan sampah. Saya punya keyakinan NTB dapat meniru Pemerintah Denmark, tentu saja dengan penyesuaian-penyesuaian,” ujar Firman.
Dengan membangun program zero waste, Pemerintah Provinsi NTB memiliki banyak jejaring dan kawan-kawan yang memiliki semangat serupa. Dengan terdapatnya program zero waste, hal itu membuat NTB tidak bergerak sendirian dalam menangani permasalahan sampah.
“Dengan memiliki program zero waste, itu harus membuat masyarakat NTB yakin bahwa telah berada di jalan yang tepat dalam mengatasi permasalahan sampah. Menjaga lingkungan itu bukan masalah personal, melainkan masalah komunal,” jelas Firmansyah.
Sementara itu, Perwakilan Pemerintah Denmark, David Christensen mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah motivasi untuk menggelar pelatihan di NTB. Yang pertama, Pemerintah Denmark dan Pemerintah Indonesia memang telah menjalin kerjasama dalam bidang pemanfaatan energi baru terbarukan. Atas dasar itu, Pemerintah Denmark kemudian mengirimnya ke NTB untuk berbagi pengalaman dengan berbagai pihak, terutama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB.
Saat mengetahui Pemerintah Provinsi NTB memiliki program zero waste yang sama seperti Pemerintah Denmark, David merasa itu adalah hal yang menarik. Walaupun memiliki berbagai perbedaan dalam mencapai program zero waste, David meyakini bahwa apa yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi NTB cukup baik.
“Apabila kami memiliki kesempatan untuk berbagi dengan berbagai pihak, tentu saja kami akan melakukan hal tersebut dengan senang hati,” ujar David.
Ia berharap pelatihan tersebut dapat menghasilkan aksi nyata di Pulau Lombok, terutama soal permasalahan sampah dan lingkungan hidup. Selain itu, ia berharap dapat terus melakukan hubungan kerja sama dengan berbagai pihak yang ada di seluruh dunia, termasuk dengan Pemprov NTB.
“Saya sangat senang berkunjung ke Pulau Lombok. Yang pasti, kami akan terus menjalin hubungan baik untuk melanggengkan kerjasama. Selain itu, kami sangat bahagia lantaran terdapat daerah yang memikirkan program zero waste yang sama seperti Pemerintah Denmark,” jelas David.
Pemerintah Denmark akan selalu mendukung daerah-daerah yang mengedepankan program zero waste. Menurut David, seluruh pihak mesti mencari solusi untuk menyukseskan program zero waste yang telah dijalankan. Ia sangat berharap agar Pemprov NTB tetap bergerak secara konsisten dalam melakukan program zero waste.
“Setelah saya menyelesaikan program bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, saya akan kembali ke Pulau Lombok pada Januari dan Maret 2023 mendatang untuk menyelesaikan sejumlah hal,” pungkas David. (GSR)