Pendidikan

Ada Sekolah di NTB Tergusur, Kemendikbudristek Sarankan Murid Dititip ke Sekolah Terdekat

Mataram (NTB Satu) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyarankan agar para peserta didik sekolah-sekolah tergusur di NTB dititipkan ke sekolah terdekat. Salah satunya seperti yang dialami SD Negeri 3 Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang tidak memiliki gedung sekolah sejak terguncang gempa tahun 2018 dan tergusur mega proyek Bendungan Meninting tahun 2020.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri, S.TP., M.Si., mengatakan, pemerintah daerah harus menyiapkan solusi mengenai tata letak sekolah bagi para murid. Apabila terkendala dalam membangun gedung, maka peserta didik dapat dititipkan kepada sekolah lain.

“Banyak juga sekolah dasar yang kekurangan murid. Kalau mau membangun lagi, tentu saja investasinya cukup mahal,” ungkap Jumeri, ditemui NTB Satu di Pendopo Wakil Gubernur NTB, Selasa, 24 Mei 2022.

Sejak tahun 2018, SDN 3 Bukit Tinggi yang memiliki 63 siswa dan 9 guru tersebut, sudah pindah tempat belajar mengajar sebanyak tiga kali. Kendati demikian, Jumeri menyatakan, Kemdikbudristek tidak tahu mengenai kesulitan yang dialami pemerintah daerah.

“Permasalahannya harus dilihat dengan kaca mata yang jeli. Bila mungkin dibangun gedung, maka siapkanlah sebaik mungkin. Kalau tidak, peserta didik harus dititipkan dengan sekolah-sekolah terdekat,” ujar Jumeri.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bukit Tinggi, Sariu, S.Pd., mengatakan, permintaan renovasi gedung sudah diutarakan sejak dahulu. Namun, tidak kunjung mendapat kepastian.

IKLAN

“Renovasi dimulai kemudian dipercepat setelah Pak Gubernur hadir, barulah PT. Hutama Karya (kontraktor Bendungan Meninting) mau merenovasi sekolah kami. Bisa dikatakan sudah empat tahun kami belajar di luar, di tempat yang tidak layak,” ungkap Sariu, ditemui NTB Satu di SD Negeri 3 Bukit Tinggi, Jumat, 13 Mei 2022.

Terakhir, Sariu berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan sekolah terpencil seperti SD Negeri 3 Bukit Tinggi. Sebab, para peserta didik SD Negeri 3 Bukit Tinggi ingin meraih merdeka belajar.

“Kepada Pak Gubernur, Bupati, Anggota Dewan, dimohon untuk mengawal dan mengeluarkan kebijakan dengan cepat. Karena, kami sudah terlalu lama belajar di rimba raya,” pungkas Sariu. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button