Mataram (NTB Satu) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB punya puluhan ribu koleksi arsip statis. Berbagai upaya perawatan, terus dilakukan. Seperti, pemeliharaan rutin dan penyemprotan hama. Sedangkan untuk arsip dinamis, disimpan dalam rak agar tidak tercecer dan tidak mudah rusak.
Kepala Bidang Pengelolaan, Pembinaan, dan Pengawasan Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Husnussabri S.E., M.M., mengatakan, proses pengarsipan butuh kesabaran dan ketelitian yang mumpuni dari seorang arsiparis.
“Untuk program penjagaan arsip statis, kami memerlukan gedung yang punya desain khusus untuk penyimpanan arsip. Kemudian, kami juga menyiapkan program pemeliharaan rutin, seperti penyemprotan hama agar berkas tidak rusak. Menjaga kualitas udara juga tidak kalah penting,” ungkap Husnussabri, ditemui NTB Satu di ruang kerjanya, Rabu, 27 April 2022.
Selain kesabaran dan ketelitian, seorang arsiparis perlu mencintai pekerjaannya dalam menghadapi tumpukan berkas yang menyimpan berbagai cerita.
“Kalau arsip-arsip statis itu biasanya dibungkus dan disimpan di dalam lemari baja yang tahan banjir serta kebakaran. Itulah upaya-upaya perawatan yang terus kami lakukan,” ujar Husnussabri.
Ke depannya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB berkomitmen untuk terus menjaga, merawat, dan mencintai berbagai arsip yang telah dikoleksi.
“Arsip-arsip statis biasanya disimpan dalam ruangan dengan suhu tertentu. Maka dari itu, penggunaan air conditioner (AC) di ruangan arsip statis tidak kalah penting,” kata Husnussabri.
Sebelumnya, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah, M.Ap terus menanamkan keyakinan kepada semua orang pentingnya arsip sebagai memori kolektif bangsa.
“Dengan arsip bahkan bisa mengajak manusia berjalan menuju dunia yang makin hari, makin terglobalisasi,” ungkap Julmansyah, di Lombok Timur, 16 Februari 2022. (GSR)