Daerah NTB

Emisi Transportasi Turun, NTB Jadi Wilayah Pertama Peluncuran EIE di Asia Tenggara

Lombok Barat (NTB Satu) – Google memilih provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai wilayah pertama untuk peluncuran Environmental Insight Explorer (EIE) di Asia Tenggara. Google memilih NTB lantaran emisi transportasi turun di tiga tahun terakhir. Sudah sebanyak 328 kota di dunia menyediakan data melalui platform EIE agar dapat dilihat masyarakat umum.

Direktur Hubungan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam mengatakan, Google akan membantu NTB melalui EIE dalam memanfaatkan sumber data unik dan kapabilitas untuk menghasilkan perkiraan tentang aktivitas, emisi, dan penurunan gas rumah kaca (GRK) yang disediakan secara gratis.

“Krisis iklim seperti kebakaran hutan, banjir, serta badai topan membuat jumlah orang khawatir tentang perubahan iklim telah meningkat drastis,” ungkap Putri dalam konferensi pers Peringatan Hari Bumi bersama Google di Sheraton Hotel, Lombok, Kamis, 21 April 2022.

EIE adalah sebuah platform yang dikembangkan dengan menganalisis data pemetaan global Google yang komprehensif serta faktor-faktor standar untuk emisi gas rumah kaca. Putri Alam memaparkan, EIE bakal menunjukkan perkiraan emisi gas rumah kaca dari bangunan serta transportasi.

“Netralitas karbon telah kami capai pada tahun 2007. Lalu, pada 2017 kami berhasil mengimbangi 100 persen penggunaan listrik tahunan. Sekarang, kami berkomitmen untuk menghasilkan net zero emission. Kami mengajak NTB untuk bekerja sama sekaligus merangsang penelitian baru tentang isu dan solusi perubahan iklim,” ujar Putri Alam.

Sementara itu, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah mengatakan, teknologi mampu membuat kehidupan menjadi lebih baik. Lebih lanjut, Zulkieflimansyah menuturkan, NTB sangat membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menangani masalah perubahan iklim.

“Kami senang sekali data penting ini tersedia bagi publik sehingga kita bisa memantau emisi gas rumah kaca di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., Gubernur NTB.

Kemudian, Zulkieflimansyah menyampaikan harapan agar perusahaan-perusahaan swasta makin peduli terhadap isu perubahan iklim, baik di NTB pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

“Transparansi adalah hal yang penting dan input ini akan sangat berguna untuk tujuan perencanaan dan untuk menjadikan NTB provinsi yang terdepan dalam mendorong aksi pengurangan emisi karbon,” terang Zulkieflimansyah.

Di NTB, emisi dari transportasi telah turun dalam tiga tahun terakhir berdasarkan angka ton metrik karbon dioksida ekuivalen atau tCO2:

  • total 3.480.000 tCO2e per tahun pada 2018
  • Total 2.740.000 tCO2e per tahun pada 2019 (21% lebih rendah dari perkiraan 2018 Google)
  • Total 1.330.000 tCO2e per tahun pada 2020 (51% lebih rendah dari perkiraan 2019 Google). (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button