Mataram ( NTB Satu ) – Provinsi NTB sudah mampu menghasilkan berbagai produk turunan kelor. Dari produk untuk minuman, kosmetik, hingga obat. Pemasarannya pun sudah menjangkau berbagai negara di belahan dunia.
Adalah Nasrin H. Muhtar, pemilik pabrik kelor PT. Tri Utami Jaya yang diresmikan oleh Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah pada Januari 2021 lalu. Berbagai jenis produk turunan kelor yang sudah dikembangkan menjadi produk industri, sudah terkirim ke puluhan negara dari berbagai benua. Baik Asia, Eropa, hingga ke Timur Tengah.
Nasrin menyebut produk kelor sudah dikirim ke 30 negara. Diantaranya, di wilayah Asean seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina. Di Timur Tengah ada Qatar, Saudi Arabia, Maroko, Quwait. Sementara di Eropa ada Turki,Jerman, Prancis, Inggris, Swedia, Belgia, Newzeland, Australia. Dan di Asia Pasific terkirim ke Jepang, Cina, Korea Selatan, Hongkong dan sejumlah negara di berbagai belahan dunia lainnya.
“Dari Nigeria dan Kamerun juga sudah memesan. Tinggal menunggu kontrak kerjasama,” kata Nasrin, Sabtu 29 Januari kemarin.
Pengiriman produk turunan kelor ke puluhan negara ini bekerjasama dengan para duta besar, Atase Perdagangan, buyer yang ada di masing-masing negara. Nasrin mengatakan, ada yang belum begitu besar permintaannya karena ada juga yang dikirim untuk contoh produk.
“Dari Swedia sudah order juga sebanyak 2.000 pcs. Ada juga yang dipesan dari Madrid, Spanyol. Hitungannya masih belum terlalu besar. Masih puluhan juta. Secara umum, kami masih menunggu spek yang dibutuhkan untuk kami penuhi,” sebut Nasrin.
Tri Utami Jaya sudah menghasilkan beragam produk turunan kelor. Diantaranya tes celup kelor, teh bubuk kelor, kopi kelor, kapsul kelor, ada produk biscuit kelor, minuman segar kelor. Ada juga yang sudah dibuat dalam bentuk masker kelor, sabun, powder dan lainnya. Rencana produk pengembangannya adalah es krim kelor, kripik kelor dan lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kelor sebagai pohon ajaib di muka bumi. Karena khasiatnya yang sangat komplek. Untuk obat, kosmetik, dan kekebalan tubuh serta tulang. Mengandung zat besi tinggi, protein, kalsium, karbohidrat dan kandungan vitamin lainnya. Kelor juga dapat meningkatkan kecerdasan, sehingga kelor disebut sebagai superfood.
Selain Pemprov NTB, Kementerian Koperasi dan Kementerian Parekraf juga memberikan dukungan. Dari sisi pengembangan hingga pemasaran. Nasrin mengatakan, selain potensi pemasaran di luar negeri, pasar dalam negeri dan daerah juga tak kalah menarik.
Ia bahkan sudah membangun kerjasama dengan kampus-kampus untuk memenuhi kebutuhan dan kerjasama pemasaran. Ada juga kerjasama dengan BUMN-BUMN dan perbankan. Bahkan di bandara-bandara di Indonesia, akan disediakan minuman segar dari kelor. Pun halnya dengan hotel-hotel di daerah, maupun nasional. Produk – produk turunan dari kelor akan digunakan.
Untuk memenuhi permintaan, saat ini ada 250 hektar lahan kelor yang menyuplai kebutuhan bahan baku pabriknya yang terpusat di Kilo, Dompu. Tahun ini rencananya akan dikembangkan sampai 1.000 hektar. Kerjasama dengan kelompok-kelompok tani. Kementerian Pertanian bahkan memberikan dukungan untuk pengembangan kebun bibit kelor. (BKA)