ADVERTORIAL

Dukung Penurunan Stunting, NTB Kembangkan Padi Inpari Nutri Zinc

Mataram (NTB Satu) – Kementerian Pertanian telah berhasil memproduksi varietas Padi Inpari Nutri Zinc. Karena kaya akan nutrisi, varietas tersebut diharapkan dapat mencegah dan menurunkan jumlah stunting di Indonesia. Harapan tersebut sesuai dengan target Presiden Joko Widodo untuk menurunkan jumlah stunting di tahun 2024, yakni mencapai 14 persen.

Kepala Perwakilan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) NTB, Awaluddin mengatakan, NTB telah berhasil mengembangkan varietas Padi Inpari Nutri Zinc. Ia menyatakan, BSIP NTB membuat suatu standarisasi terhadap produk adalah upaya untuk melindungi konsumen, produsen, hingga pengusaha.

“Kami telah mengembangkan varietas Padi Inpari Nutri Zinc sejak dua tahun terakhir. Kami telah membagikan varietas tersebut kepada para petani, terutama para penangkar benih. Padi Inpari Nutri Zinc memiliki kadar zinc yang tinggi merupakan aspek yang penting untuk pencegahan dan penurunan stunting,” ungkap Awaluddin, Kamis, 2 Februari 2023.

Sesuai dengan target presiden, angka stunting ditargetkan dapat turun di angka 14 persen hingga tahun 2024. Balita dan ibu-ibu hamil diharapkan dapat mengkonsumsi beras dari Padi Inpari Nutri Zinc tersebut.

Varietas Padi Inpari Nutri Zinc telah  diambil dari pusat, kemudian dikembangkan lagi di NTB. Setelah dikembangkan, BSIP NTB kemudian mendistribusikan varietas tersebut kepada para petani dan penangkar benih. Oleh karena itu, BSIP NTB sangat mendukung pembangunan pertanian, terutama soal industrialisasi pertanian.

IKLAN

“Jika Padi Inpari Nutri Zinc telah jadi beras, kami berharap agar petani jangan menjual hasil tersebut menuju daerah luar. Lebih baik dijual di daerah sendiri agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Sehingga, cita-cita menurunkan angka stunting di tahun 2024 bukan hanya sekadar anggapan belaka,” tandas Awaluddin.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) NTB, Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, pihaknya telah berbangga bahwa laboratorium di NTB makin berhasil mengembangkan varietas Padi Inpari Nutri Zinc untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di NTB.

Menurut Niken, selama ini masyarakat menilai bahwa intervensi soal makanan bernutrisi tinggi hanya didapatkan dari bahan makanan yang cenderung mahal. Namun, saat ini, ada beras yang memiliki kadar zinc yang tinggi.

“Dengan beras yang baik, dapat mempercepat metabolisme dalam tubuh anak. Kami akan meminta pihak terkait untuk dapat membantu menyebarkan informasi soal Padi Inpari Nutri Zinc. Kami harus segera membantu untuk menyebarkan varietas tersebut, terutama menuju pihak-pihak yang membutuhkan,” tandas Niken.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Drs. H. Fathul Gani M.Si., mengatakan, dua tahun terakhir, pihaknya tengah menggencarkan mensosialisasikan serta mempraktikkan tentang tata cara pemanfaatan Padi Inpari Nutri Zinc. Ia berharap agar Padi Inpari Nutri Zinc memang benar-benar dapat membantu untuk menurunkan angka stunting.

Produksi Padi Inpari Nutri Zinc telah diproduksi sebanyak 10 ton dalam jangka waktu dua tahun terakhir. Ke depannya, Fathul menargetkan agar Padi Inpari Nutri Zinc dapat diproduksi sebanyak 10.000 ton.

“Padi Inpari Nutri Zinc memang tengah direbutkan di Indonesia. Kalau memang budidaya Padi Inpari Nutri Zinc di NTB membaik, maka suatu saat Pemprov NTB dapat mengekspor varietas padi tersebut,” pungkas Fathul. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button