Program MBG Jadi Lampu Hijau Pembangunan Ekonomi Desa Jorok
Lombok Timur (NTBSatu) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini membuka peluang besar bagi Desa Jorok di Kabupaten Sumbawa, untuk mempercepat pembangunan ekonomi lokal.
Desa tersebut siap memasok sayur-mayur dan buah segar secara berkelanjutan sebagai bagian dari dukungan terhadap kebutuhan pangan MBG.
Kepala Desa Jorok, Mahruf menegaskan, wilayahnya memiliki potensi hortikultura yang terus berkembang pesat.
Ia menyebutkan, masyarakat Desa Jorok telah lama mengandalkan pertanian sebagai sumber utama penghasilan, terutama melalui budidaya jagung, berbagai jenis sayuran, dan beragam buah-buahan.
Mahruf menjelaskan, produksi pertanian yang melimpah membuka peluang besar bagi desa untuk memperluas pasar hingga ke luar wilayah.
“Desa kami ini desa hortikultura. Masyarakat kami menanam sayur-mayur, jagung, dan buah. Kami siap menjadi pemasok MBG untuk sayur dan buah,” ujar Mahruf, Senin, 24 November 2025.
Pemerintah Desa Jorok terus mendorong petani meningkatkan kualitas panen, melalui pelatihan dan penerapan teknik pertanian modern. Upaya ini bertujuan agar produk pertanian setempat mampu bersaing di pasar regional maupun nasional.
Dengan produksi sayur dan buah yang terus meningkat, Desa Jorok berkomitmen memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk MBG. “Kami siap, hanya saja belum ada MBG di desa kami,” ucapnya.
Percepatan Pembangunan
Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, dalam RPJMD NTB tahun 2025, terdapat tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.
Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.
RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.
Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.
Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.
Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.
Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.
Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.
“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)



