Jembatan Bambu Warga Baduy Kokoh Tanpa Dana Miliaran, Warganet Bandingkan dengan Proyek Pemerintah
Mataram (NTBSatu) – Sebuah video yang memperlihatkan warga Baduy bergotong royong membangun jembatan bambu menarik perhatian publik di media sosial. Video pembangunan jembatan tersebut pertama kali muncul di akun Instagram @aseplemburbaduy.
Dalam unggahan itu, beberapa warga tampak menyusun batang bambu melintang di atas sungai yang cukup lebar. Hal ini memperlihatkan kekompakan masyarakat adat Baduy dalam membangun infrastruktur tanpa bantuan alat berat maupun teknologi modern.
Mereka mengikat bambu menggunakan tali alami dan bekerja bersama untuk membangun struktur jembatan tanpa mesin atau alat modern. Tinggi jembatan itu mencapai belasan meter di atas sungai yang mengalir tenang.
Pengunggah menjelaskan bahwa proses pembangunan melibatkan warga dari berbagai kampung di wilayah Baduy. Setiap orang mengambil peran sesuai kemampuan, mulai dari mengumpulkan bambu, mengikat tali, hingga menyusun rangka utama.
Suku Baduy yang hidup di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, terkenal sebagai masyarakat yang menjaga alam dan budaya leluhur.
Setiap bangunan di wilayah mereka, mulai dari rumah hingga jembatan, selalu memanfaatkan bahan alami seperti bambu, kayu, dan rotan. Masyarakat Baduy juga menghindari penggunaan bahan logam seperti paku agar tetap selaras dengan alam.
Warganet Sindir Proyek Pemerintah Habiskan Dana Miliaran
Warganet ramai memberikan komentar dan menilai jembatan bambu buatan warga Baduy sebagai bukti kecerdasan arsitektur tradisional yang masih terjaga hingga kini.
“Belajar dari mana ya konstruksi jembatan yang kokoh dan ramah lingkungan, hebat,” komentar akun @savira_carrier.
Tak hanya memberikan pujian, banyak warganet juga membandingkan hasil kerja warga Baduy dengan proyek pemerintah yang kerap menghabiskan dana bernilai miliaran rupiah.
“Enggak perlu anggaran miliaran tapi pasti kuat bertahun-tahun,” tulis akun @nholly_m.
“Ini kalau dari pemerintah mungkin sudah menghabiskan miliaran anggarannya,” tambah akun @skala_agung.
Beberapa warganet juga menyoroti kejujuran serta ketulusan warga Baduy dalam bekerja, bahkan menilai pembangunan jembatan tersebut bersih dari unsur korupsi.
“Enggak ada korupsi, di sana semuanya swadaya. Kalau menunggu pemerintah daerah kelamaan,” komentar akun @hasan_2032.
Jembatan bambu buatan warga Baduy bukan hanya simbol kekuatan fisik, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup mereka yang menolak ketergantungan dan menjaga harmoni dengan alam. (*)



