Sains & Teknologi

Mengenal Zona Megathrust Banda, Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat

Jakarta (NTBSatu) – Zona Banda kerap menjadi sorotan para ilmuwan geologi karena potensi kegempaan yang tersimpan di wilayah tersebut.

Sebagian besar ahli sepakat bahwa kawasan ini termasuk dalam zona megathrust, yakni zona tumbukan lempeng yang berpotensi memicu gempa bumi besar yang dapat mengancam masyarakat di sekitarnya.

Namun, sebagian ilmuwan lain berpendapat bahwa Banda lebih tepat dikategorikan sebagai busur non-megathrust, meskipun tetap menyimpan potensi gempa besar dengan kedalaman ekstrem.

Kendati masih terdapat perbedaan pendapat, wilayah ini tetap dikaji sebagai bagian dari Zona Megathrust Banda. Zona ini terbagi dalam tiga segmen utama yang masing-masing memiliki karakteristik dan riwayat kegempaan tersendiri.

IKLAN

1. Segmen Timor

    Segmen ini secara geologis masih satu kesatuan dengan segmen Sunda Kecil. Namun karena adanya paparan Sahul dari arah Australia, segmen ini lebih tepat masuk dalam Zona Banda.

    Gempa besar terakhir yang tercatat di segmen ini terjadi pada tahun 1905 dengan magnitudo 7,2. Meski demikian, data historis mengenai gempa ini tergolong minim.

    2. Segmen Laut Banda Utara

      Segmen ini terkenal memiliki banyak patahan aktif yang tersebar di wilayah Pulau Seram hingga Laut Banda bagian utara. Gempa megathrust terakhir di wilayah ini terjadi pada tahun 1938 dengan kekuatan M8,5.

      Meskipun gempa tersebut memicu tsunami setinggi 1,5 meter, tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa itu.

      IKLAN

      3. Segmen Laut Banda Selatan

        Segmen ini terkenal sebagai wilayah dengan aktivitas gempa dalam yang ekstrem. Banyaknya patahan aktif di kawasan ini menyebabkan gempa-gempa kecil dengan magnitudo di bawah 5 kerap terjadi. Gempa besar terakhir tercatat pada tahun 2023 dengan kekuatan M7,1.

        Gempa tersebut merupakan bagian dari rangkaian triplet earthquake dan tercatat sebagai gempa besar terakhir di Indonesia hingga Juni 2025. Sebab, belum ada lagi gempa berkekuatan besar yang terjadi di wilayah Tanah Air sejak saat itu.

        Para peneliti terus memantau aktivitas seismik di kawasan Banda mengingat wilayah ini masih menyimpan potensi kegempaan besar yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

        Kesiapsiagaan dan mitigasi risiko bencana menjadi kunci penting dalam menghadapi potensi tersebut. (*)

        IKLAN

        Alan Ananami

        Jurnalis Nasional

        Berita Terkait

        Back to top button