57 Wastra NTB Dipamerkan dalam Pameran Temporer “Kain dan Diplomasi Budaya”
Mataram (NTBSatu) – Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB), mengelar pameran temporer bertajuk “Kain dan Diplomasi Budaya”. Pameran tersebut merupakan sebuah ruang refleksi yang menggambarkan jejak perjalanan budaya melalui seutas benang.
Pameran berlangsung di ruang pameran temporer Museum Negeri NTB, pada tanggal 10 Desember 2025 hingga 24 Januari 2026.
Pemaran ini merupakan hasil kolaborasi dengan museum-museum daerah di NTB, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun NTB yang ke-67. Serta, memperkuat diplomasi budaya melalui kekayaan wastra NTB.
Kepala Museum Negeri NTB, Dr. Ahmad Nuralam mengatakan, pameran ini menampilkan 57 koleksi kain wastra yang ada di NTB. Termasuk kain dari Australia yang merupakan hibah seorang kolektor dari Australia.
“Kami menampilkan itu, termasuk kain yang kita ambil dari Australia merupakan hibah dari seorang kolektor dari Australia,” kata Nuralam, Rabu, 10 Desember 2025.
Nuralam mengatakan, kain memiliki pengaruh yang luas dalam diplomasi kebudayaan. Bukan hanya sekadar produk material, melainkan medium yang mampu mempertemukan berbagai bangsa, merajut nilai, serta membuka ruang dialog lintas budaya.
“Melalui kain, kita dapat membaca perjalanan sejarah, membangun jejaring global. Sekaligus memperkuat posisi NTB sebagai salah satu pusat kebudayaan yang juga diperhitungkan dunia,” katanya.
Nuralam mengatakan, pameran ini menjadi ruang refleksi bagi publik untuk memahami kain tidak sekadar benda pakai. Melainkan wadah nilai, pengetahuan, spiritualitas, serta strategi sosial yang telah lama hidup di tengah masyarakat. Dengan demikian, ketika berbicara tentang kain, maka berbicara tentang identitas, keterhubungan, serta masa depan warisan budaya.
“Dengan demikian pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi. Tetapi juga inspirasi untuk terus menjaga, mengembangkan, dan mempromosikan warisan budaya kita, agar tetap relevan di tengah dinamika zaman. Serta, memperkuat diplomasi kebudayaan Indonesia khususnya NTB di mata dunia, sesuai dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, yaitu NTB Makmur Mendunia,” ungkapnya.
Kain sebagai Medium Diplomasi
Pameran ini mengusung tagline “Seutas Benang Kecil Dapat Menjadi Jembatan antar Dunia yang Berbeda”, menampilkan 57 koleksi kain yang terbagi menjadi empat sub tema. Di antaranya: sub tema satu, benang yang menghubungkan dunia; sub tema dua, pesan damai dalam motif; sub tema tiga, kain sebagai duta budaya; sub tema empat, jalinan masa depan.
Kurator Pameran Temporer, Bunyamin, M.Hum., menjelaskan, rangkaian sub tema tersebut untuk menunjukkan bagaimana selembar kain tidak hanya berfungsi sebagai karya estetika. Melainkan juga sebagai medium diplomasi, penghubung antar kebudayaan, serta simbol perjalanan peradaban.
“Melalui pameran ini, museum hadir sebagai ruang reflesi dan edukasi untuk memahami setiap motif, warna, dan teknik tenun bukan hanya hasil keterampilan tangan, tetapi juga wujud kearifan lokal yang terus hidup,” jelasnya.
Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri mengatakan, kain merupakan alat memperkuat adat dan budaya. “Oleh karena itu, tugas semua anak bangsa khususnya di NTB untuk belajar mengetahui memahami dan menjaga agar kekayaan budaya yang kita miliki sekarang menjadi warisan yang istimewa bagi generasi mendatang,” jelasnya.
Kegiatan ini adalah momentum penting untuk menegaskan, budaya bukan hanya warisan tetapi juga bahasa universal yang mampu menyatukan perbedaan. “Dari budaya kita menjelaskan siapa identitas diri dan bangsa kita,” tutupnya. (*)



