Restrukturisasi Manajemen, Adrian James Campbell Jelaskan Arah Baru Pengembangan Marina Bay Lombok
Mataram (NTBSatu) – Hendarman Law Firm (HLF) selaku konsultan hukum Adrian James Campbell, menanggapi kabar keputusan kliennya yang mengurangi keterlibatan di Marina Bay Investment.
Menurutnya, hal tersebut langkah strategis dan berbasis integritas untuk memastikan seluruh kegiatan pengembangan di Lombok tetap berjalan. Terutama sesuai prinsip tata kelola yang baik, transparansi, dan kepatuhan hukum yang berlaku di Indonesia.
Kuasa Hukum HLF menambahkan, sebagai pendiri dan tokoh utama di balik kesuksesan awal Marina Bay Lombok, Adrian James Campbell tetap berkomitmen terhadap visi jangka panjangnya. Yakni menciptakan kawasan pengembangan yang berkelanjutan, beretika, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
“Melalui PT Marina Bay Group, Adrian masih tercatat sebagai pemegang saham sah di Marina Bay Investment. Berdasarkan perjanjian yang ada, saham tersebut baru akan beralih sepenuhnya kepada Jamie McIntyre dan/atau afiliasinya setelah seluruh persyaratan peralihan terpenuhi secara hukum. Namun hingga kini, persyaratan tersebut belum dipenuhi sepenuhnya,” kata Kuasa Hukum HLF dalam keterangan resminya, Rabu, 12 November 2025.
Kuasa Hukum HLF menambahkan, meskipun telah mundur dari jabatan Komisaris pada 24 Oktober 2025, Adrian tetap terlibat melalui Kinnara Ltd. Perusahaan afiliasi yang memiliki perjanjian resmi dalam bidang pemasaran dan pengembangan proyek Marina Bay City.
Keputusan Adrian James Campbell untuk melakukan restrukturisasi partisipasinya bukanlah langkah mundur, melainkan sebuah reposisi strategis. Langkah ini ia ambil setelah munculnya perbedaan prinsip bisnis dan tata kelola dengan Jamie McIntyre.
Adrian menilai, arah yang pihak McIntyre tempuh tidak lagi sejalan dengan nilai transparansi, akuntabilitas. Serta, standar etika profesional yang ia selalu junjung tinggi.
Komitmen Adrian James Campbell
Dengan reputasi panjang sebagai pengembang dan investor yang menjunjung prinsip sustainable luxury and community integration, Adrian memilih untuk mengarahkan fokusnya melalui Kinnara Capital — entitas pengembangan dan investasi yang dimiliki sepenuhnya olehnya.
Melalui Kinnara Capital, Adrian menegaskan komitmennya untuk membangun Lombok dengan cara yang berkelanjutan, legal. Termasuk, memberikan dampak sosial yang positif bagi komunitas setempat.
Kinnara Capital kini mengambil posisi sebagai pengembang independen yang menempatkan kepatuhan hukum, keberlanjutan lingkungan. Serta, kesejahteraan masyarakat lokal sebagai inti dari setiap proyeknya.
Pendekatan ini menjadi bukti nyata dari visi Adrian James Campbell untuk menjadikan Lombok bukan sekadar destinasi pariwisata kelas dunia. Tetapi juga model pembangunan yang bertanggung jawab dan inklusif.
HLF menegaskan, keputusan Adrian James Campbell merupakan langkah strategis untuk melindungi reputasi, memastikan keberlanjutan proyek. Serta, menjaga kepercayaan investor dan pemangku kepentingan.
Seluruh tindakan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab profesional untuk menjaga integritas, serta keberlanjutan visi besar sejak awal pengembangan Marina Bay Lombok.
Sebagai pemimpin yang berorientasi pada masa depan, Adrian James Campbell tetap berkomitmen menjadikan setiap proyek di bawah naungan Kinnara Capital sebagai representasi inovasi, transparansi, dan kemakmuran bagi masyarakat Lombok dan Indonesia secara luas. (*)



