Pemerintahan

Tantowi Yahya: Gubernur Iqbal Harus Gunakan Koneksi Global Agar Pariwisata NTB Mendunia

Mataram (NTBSatu) – Penyanyi legendaris, politisi senior, dan Mantan Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya memberikan sejumlah catatan penting bagi Pemprov NTB. Terutama, dalam upaya membawa pariwisata daerah ke panggung internasional.

Dalam kunjungannya ke Lombok akhir pekan lalu, Tantowi menilai, NTB punya potensi besar, tetapi masih terkendala akses dan teknologi.

“Ini pertama kalinya NTB dipimpin oleh Gubernur berlatar belakang diplomat hebat. Saya yakin Pak Iqbal bisa menggunakan koneksi internasionalnya agar NTB lebih dikenal di dunia,” ujarnya saat menghadiri Senggigi Art Serenade.

Susah Cari Tiket Pesawat

Tantowi Yahya mengisahkan langsung pengalaman pribadinya, yang menunjukkan betapa terbatasnya pilihan transportasi dari Lombok ke destinasi lain. Bahkan, yang sangat dekat sekalipun.

“Saya sulit sekali mencari penerbangan balik ke Bali. Akhirnya dapat satu, tapi itu penerbangan pagi sekali jam 06.00. Mau tidak mau saya harus berangkat dari sini jam 04.00. Sudah jelas malamnya saya tidak tidur,” ungkapnya.

Pengalaman itu, kata Tantowi, menjadi cermin nyata persoalan konektivitas yang selama ini wisatawan rasakan dan seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah daerah.

Dua Komponen Destinasi Unggul

Tantowi Yahya menekankan, destinasi wisata yang unggul di mata dunia selalu memiliki dua hal, yakni, sejarah dan teknologi.

“Thailand dan Indonesia punya sejarah yang menarik. Tapi lihat Singapura, yang tidak punya sejarah panjang, tapi tetap didatangi wisatawan dunia karena punya teknologi. Lombok punya sejarah dan alam, tinggal dorong teknologinya,” tegasnya.

Ia menilai Bali menjadi contoh terbaik. Selain kaya budaya, Bali juga mudah diakses dari berbagai negara memiliki infrastruktur promosi digital yang kuat, dan dukungan teknologi pariwisata yang mumpuni.

Terakhi, ia menyebut, dengan potensi yang luar biasa, pariwisata NTB sudah seharusnya naik kelas. Namun itu tidak bisa terwujud, jika konektivitas udara tetap terbatas dan teknologi pariwisata tidak diperkuat.

IKLAN

“Yang dihidangkan Lombok itu luar biasa. Tapi kalau aksesnya tetap sesulit ini, orang akan berpikir dua kali untuk datang kembali. Ini tantangan serius,” tandasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button