Mataram (NTBSatu) – Suasana haru dan pilu menyelimuti kantor tele sales Bank Danamon, setelah lebih dari 200 karyawan harus menerima kenyataan pahit menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal.
Banyak dari mereka telah mengabdi belasan tahun, bahkan hingga 15 tahun. Namun, terpaksa pulang tanpa pesangon setelah kontrak vendor outsourcing diputus sepihak.
Peristiwa memilukan ini menjadi viral di media sosial setelah unggahan video akun TikTok @yupimangga. Dalam unggahan videonya, ia menuliskan caption yang menggambarkan betapa mendalam kesedihannya.
“Kemarin lihat orang-orang kena layoff berasa sedih, kasihan. Eh, kejadian di diri sendiri merasakan kena layoff juga. 200 karyawan lebih, semua divisi tele/non-tele-nya di PHK, nggak tersisa. Mikirin yang sudah belasan tahun, sudah berumur, bingung mau pada ke mana mereka. Ini ada apa ya sebenarnya?,” tulisnya
Dalam cuplikan video yang beredar, tampak jelas raut kesedihan para karyawan. Tak sedikit dari mereka sampai menitikkan air mata. Banyak dari mereka tampak kebingungan serta terpukul akibat keputusan PHK mendadak tersebut.
Keputusan PHK massal oleh Bank Danamon menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mempertanyakan tentang penyebab PHK massal tersebut. Sementara, sebagian lainnya mengungkapkan rasa empati dan keprihatinan.
“Ya Ampun aku kira bank termasuk yang aman?. Ternyata tahun ini semua sektor goyang melebihi waktu covid. Semangat ya kak!,” tulis akun @yul.
“Ya Allah semoga semua yang terkena PHK segera diberikan ganti yang lebih baik,” tambah akun @dianwidiastuti.
Dalam ungguhan video lainnya, milik akun TikTok @alya29. Seluruh karyawan terlihat melambaikan tangan, sebagai simbol perpisahan sebuah momen haru yang menyayat hati dan menyentuh emosi siapa pun yang menyaksikannya.
PHK massal ini menimbulkan banyak pertanyaan dari publik, terutama soal tanggung jawab pihak vendor maupun Bank Danamon terhadap nasib para pekerja yang telah lama mengabdi. (*)