Lombok Timur (NTBSatu) – Warga Bali dibuat heboh dengan sejumlah turis di daerah tersebut yang diduga bagian dari ‘sekte sesat’. Di mana para bule tersebut kedapatan melakukan ritual bernuansa cabul.
Beredarnya ritual erotis itu berawal dari video unggahan @niluhdjelantik di Instagram. Dalam video tersebut memperlihatkan anggota tubuh para bule perempuan diraba bergantian oleh teman prianya.
Para wanita itu pun terlihat seperti sedang tak sadarkan diri ketika diraba bergantian oleh para pria tersebut.
Aksi yang dilakukan di sebuah penginapan di Pulau Dewata itu pun membuat geram warga lokal. Perilaku tersebut dianggap tak sesuai sekaligus mencela nilai-nilai sosial masyarakat Bali.
Menparekraf Sandiga Uno Turun Tangan
Imbas gaduhnya peristiwa itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, langsung turun tangan.
Berita Terkini:
- Gumpalan Buih Kembali Muncul di Teluk Bima
- Honorer DLH Kota Mataram Ditemukan Meninggal Diduga Bunuh Diri
- Kemendagri Minta Pj. Gubernur NTB Tuntaskan Masalah Honorer hingga Peningkatan Fasilitas Kesehatan
- Awal Tahun 2025, Kepala Kanwil Kemenag NTB Semangati ASN Bekerja Lebih Baik dan Siap untuk Mau Belajar
- Kanwil Kemenag NTB Bakal Gelar Rapat Evaluasi di Pulau Sumbawa untuk Pertama Kali
Ia mengaku sebelumnya mendapatkan informasi bahwa peristiwa itu terjadi di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar. Namun ia mengungkapkan, lokasi pembuatan video itu ternyata berada di daerah Kabupaten Karangasem.
Seluruh peserta ritual tersebut diketahui merupakan WNA yang lebih dari 20 orang. Kegiatan itu sifatnya private sehingga manajemen hotel tidak mengetahui hal tersebut.
Sandiaga pun meminta agar pengawasan terhadap turis di Pulau Bali ke depannya harus lebih ditingkatkan dengan melibatkan kepala desa adat serta masyarakat sekitar.
“Kalau semua pihak terlibat, maka kita bisa saling mengawasi. Itu yang kita harapkan agar tidak terulang kembali,” kata Sandi, dikutip dari Liputan6, Selasa, 20 Mei 2024.
Selain itu, Ditjen Imigrasi pun turut turun tangan untuk menertibkan para turis tersebut.
“Terima kasih atas laporannya, akan kami tindak lanjuti segera. cc @kemenkumhambali @imngurahrai @imigrasidenpasar,” tulis akun @ditjen_imigrasi, dikutip Selasa, 20 Mei 2024. (MKR)