Kota Bima (NTBSatu) – Puluhan mahasiswa dari PMII Cabang Bima menggelar aksi demontrasi di Kantor DPRD Kabupaten Bima, Senin, 29 April 2024.
Massa aksi menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya mendesak pemerintah daerah agar segera menstabilkan anjloknya harga jagung.
Sebagai bentuk protes, massa aksi berulang kali mencoba masuk ke dalam ruangan Ketua DPRD Kabupaten, M. Putera Ferryandi. Namun, dihalang oleh pihak aparat keamanan.
Setelah beberapa menit melakukan orasi di depan Ruangan Ketua DPRD Kabupaten Bima, mereka langsung diterima Sekretaris Dewan Edi Tarunawan, untuk melakukan audiensi di ruang rapat DPRD Kabupaten Bima.
Sekitar pukul 13.00 Wita, para mahasiswa dan anggota dewan melakukan audiensi di ruang rapat DPRD. Audiensi berlangsung hingga pukul 13.50 Wita.
Namun, tidak ada titik terang dari audiensi tersebut. Mahasiswa yang hadir meminta agar Ketua DPRD dihadirkan.
Namun, Sekretaris Dewan berdalih bahwa pimpinan sedang ada kegiatan lain di Jakarta.
Sehingga Edi meminta kepada massa aksi menunggu dalam waktu satu jam lagi, untuk menghadirkan pimpinan dewan di lokasi.
Berita Terkini:
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
“Pimpinan sedang ada kegiatan. Nanti kita akan sampaikan perihal tuntutan ini. Kalau kalian memaksa hari ini saya pikir tidak bisa,” kata Edi Tarunawan kepada massa aksi.
Terhadap tawaran itu, massa aksi mengamini untuk menunggu dalam waktu satu jam yang diberikan.
Sayangnya, sontak anggota dewan mengubah tawaran itu dan meminta waktu tiga hari lagi untuk bertemu pimpinan dewan.
“Saya minta kepada teman-teman mahasiswa untuk bersabar. Karena ketua tidak ada di Kabupaten Bima dia ada di Jakarta, hari ini. Alangkah baiknya, kita akan buatkan surat rekomendasi kepada teman-teman mahasiswa untuk bertemu dengan Ketua DPRD tiga hari lagi,” jelas Edi.
Perihal itu, sejumlah mahasiswa tidak menerima tawaran tersebut dan menganggap sebagai alibi semata.
Lantaran tak puas dengan sikap anggota dewan tersebut, massa aksi langsung maju ke depan dan mengibarkan bendera organisasinya.
Terlihat juga, massa aksi berdiri di atas meja ketua dan anggota dewan. Sementara pihak keamanan yang berjaga, hanya bisa mengawasi. (MYM)