Kota Bima (NTBSatu) – Peristiwa mengenaskan terjadi di Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Kepala Dusun (Kadus) setempat, Sudirman (42), menjadi korban pembacokan brutal yang menyebabkan nyawanya melayang.
Kejadian tragis itu terjadi tepat setelah korban menunaikan Salat Magrib di Masjid Nurul Huda, Desa Ntori, pada Sabtu 6 April 2024, sekitar pukul 18.30 Wita.
Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pranata, melalui P.S Kasubseksi Pidm Sie Humas Aipda Nasrun menceritakan, berdasarkan informasi, saat korban tengah pulang dari Masjid menuju rumahnya, tiba-tiba pelaku MD (35) menghadang korban di salah satu pertigaan kampung setempat.
Kemudian tanpa alasan yang jelas, pelaku tiba-tiba membacok korban secara membabi buta, mengenai sekujur tubuhnya. Akibat luka-luka yang parah tersebut, korban tak berkutik dan terjatuh di tempat kejadian.
“Setelah pembacokan, korban segera dievakuasi oleh warga setempat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Wawo. Namun sayangnya, usaha penyelamatan nyawa korban tidak membuahkan hasil, dan ia dinyatakan meninggal dunia setibanya di PKM Wawo,” jelas Nasrun, Minggu, 7 April 2024.
Berita Terkini:
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
Tidak lama setelah kejadian, pelaku berhasil diamankan oleh Bhabinkamtibmas Desa Ntori, Aipda Jurahma, dan selanjutnya dievakuasi ke Polres Bima Kota untuk proses hukum lebih lanjut.
“Meskipun motif dari serangan ini masih dalam penyelidikan, diperkirakan pelaku melakukan tindakan pembacokan karena dendam pribadi,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kerusuhan atau tindakan balas dendam, pihak kepolisian telah menurunkan Tim Gabungan Polres Bima Kota untuk menjaga situasi di sekitar wilayah Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima.
“Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang,” tandasnya. (MYM)