Mataram (NTBSatu) – Merokok menjadi aktivitas lazim dilakukan di Indonesia. Kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kencenderungan terhadap rokok alias perokok.
Berdasarkan World of Statistics per 20 Agustus 2023, Indonesia berada di posisi pertama dengan jumlah perokok terbanyak di dunia, yang tercatat sebesar 70,5 persen.
Para perokok pun memiliki risiko terkena penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, hingga dampak negatif pada organ-organ vital seperti paru-paru dan sistem peredaran darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Namun nyatanya hal tersebut tidak menyurutkan animo mereka, bahkan angka perokok di Indonesia mengalami peningkatan.
Di tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang merokok sebesar 28,62 persen.
Berita Terkini:
- Jauh dari Target, Serapan Jagung oleh Bulog NTB Baru 250 Ton
- Ombudsman NTB Dalami Mandeknya Permohonan TORA 182 Hektare di Lombok Tengah
- Walhi NTB dan Masyarakat Gili Adukan Krisis Air Bersih ke Ombudsman
- Bank NTB Syariah Keluarkan Promo Pembiayaan Berkah Idulfitri
Angka tersebut meningkat 0,36 persen dari tahun lalu dengan catatan 28,26 persen.
Dilihat dari jenis kelaminnya, persentase laki-laki di dalam negeri yang merokok mencapai 56,36 persen. Sementara, hanya 1,06 persen perempuan Indonesia yang merokok di tahun tersebut.