Mataram (NTBSatu) – Tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD), Universitas Mataram, melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Mertak, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, bertempat di posko KKN PMD Mertak periode Desember 2023 – Februari 2024.
Dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi NTB, Lalu Abdul Hakim, S.Pt., yang menyampaikan materi mengenai pupuk organik dan cara pembuatannya.
Ia menjelaskan, kotoran sapi dengan tingkat kekeringan 80 persen merupakan bahan utama dengan EM4 dan molases sebagai dekomposer.
EM4 adalah sejenis bakteri yang dibuat untuk membantu dalam pembusukan pupuk kandang sehingga dapat di manfaatkan dalam proses pengomposan.
Kompos yang di hasilkan oleh cara ini ramah lingkungan berbeda dengan kompos anorganik yang berasal dari zat-zat kimia.
Sedangkan cairan molase berfungsi sebagai sumber energi dan penyubur bagi bakteri dalam proses dekomposisi untuk menghasilkan pupuk organik cair.
Setelah pemaparan materi, sosialisasi dilanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk dan melibatkan warga yang hadir dalam prosesnya.
Ketua KKN PMD UNram Desa Mertak, Ahmad Zaini Muzaffar Al Miladi mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk mengelola limbah kotoran sapi yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Dari kotoran sapi ini mampu menghasilkan pupuk organik, yang dapat membantu warga untuk mengurangi pembelian pupuk kimia, mengingat harga pupuk kimia yang terus meningkat.
“Pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi dapat diaplikasikan langsung oleh masyarakat ke beberapa tanaman mayoritas yang ada di Desa Mertak, seperti jagung dan cabai,” jelas mahasiswa Fakultas Peternakan Unram ini.
Sementara Humas KKN PMD Unram Desa Mertak, Risqi Aris Munandar, menambahkan, warga setempat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan sangat antusias mengikuti sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi.
“Dengan demikian, mereka bisa mengerti pentingnya pupuk organik demi keberlangsungan pertanian di Desa Mertak. Selain itu, kegiatan ini mendukung tema KKN yang mengusung pertanian maju dan berkelanjutan,” imbuh Risqi.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Desa Mertak, Moh. Syahnan, S.Pd.i. menyebut, sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi ini sangat cocok untuk disampaikan di Desa Mertak, mengingat desa ini menjadi salah satu Desa Program 1000 Sapi NTB.
Diketahui, mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Mertak adalah petani dan peternak. Maka, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pupuk guna meningkatkan kualitas hasil pertanian.
“Dan dapat membuka jalan baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan tersebut,”pungkas Kepala Desa Mertak. (STA/*)