Mataram (NTBSatu) – Gempa bumi melanda Prefektur Ishikawa, Jepang, pada Senin, 1 Januari 2023. Gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 7,5 dan turut memicu gelombang tsunami.
Sampai Senin sore kemarin, berdasarkan informasi JMA tsunami, sejumlah wilayah di pantai Jepang telah terkonfirmasi terjadi tsunami. Seperti, di Pelabuhan Kanazawa, Ishikawa dengan ketinggian 40 sentimeter dan waktu tiba 14.12 WIB.
Lalu, Toyama dengan ketinggian 80 sentimeter pada pukul 14.35 WIB, diikuti di daerah Kashiwazaki, Niigata dengan ketinggian 40 sentimeter dan waktu tiba 14.36 WIB.
Kemudian, di Pulau Tobishima, Yamagata dengan ketinggian 20 sentimeter dan waktu tiba 15.07 WIB. Serta, di Pulau Sado Washizaki, Niigata dengan ketinggian 20 sentimeter pada 15.09 WIB.
Informasi tsunami itu pun telah menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, di Indonesia, informasi itu tidak hanya menyebar, ada juga yang menambahkan bahwa akan berdampak ke Indonesia.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Lantas, apakah benar tsunami yang terjadi kemarin di Jepang akan berdampak ke Indonesia?
Menurut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tsunami yang terjadi di Jepang tidak berdampak ke Indonesia dan negara-negara Samudra Hindia.
“Berdasarkan analisis modeling tsunami BMKG, gempa Jepang M7.4 tersebut tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia dan negara-negara Samudra Hindia,” jelas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam akun X resminya, @DaryonoBMKG, Senin, 1 Januari 2023.
Daryono pun turut meminta agar masyarakat Indonesia tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang beredar.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya,” tuturnya.
Sementara, berdasarkan kabar terbaru dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, sebanyak 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa, Jepang dikabarkan aman.
“Berdasarkan informasi dari komunitas WNI, sejak Senin hingga saat ini belum terdapat informasi mengenai adanya WNI yang terluka atau meninggal. Otoritas setempat juga belum menyampaikan data resmi warga menjadi korban,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemlu RI, Judha Nugraha dalam keterangan resminya, Selasa, 2 Januari 2024. (JEF)